Wisata Sulut

Penyulingan Cap Tikus Bisa Jadi Atraksi Pariwisata, Wisatawan Asing Suka Melihat Keunikan

Penulis: Ryo_Noor
Editor: David_Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menuangkan minuman cap tikus ke gelas

''Buat orang tidak bosan, kalau itu-itu saja, paket wisata berikut tidak ikut lagi," ungkap dia.

Baca: VIDEO VIRAL Pelajar SMP Pesta Lem di Kamar, Endingnya Ada Siswi Ciuman

Baca: Video Panas Siswi dan Gurunya Tersebar, Ternyata Berhubungan Intim Sejak 3 Tahun Silam

Baca: Dinilai Bersaksi Dusta di Sidang MK, TKN Akan Pidanakan Saksi Prabowo?

Jotje Kawengian, Anggota Majelis Adat Minahasa, seorang pemerhati budaya menyebut museum sebagai satu di antara daya tarik wisata.

Tapi saat ini, museum di Sulut ibaratnya jadi tempat penguburan benda purbakala, karena kurangnya minat masyarakat.

Harusnya museum itu jadi pusat pembelajaran sejarah

Menyoal minat masyarakat, ia berkisah pernah mendirikan perpustakaan bekerjasama dengan perguruan tinggi. Di perpustakaan itu diisi dengan sumber ilmu menyangkut waruga.

"Saya sedikit kecewa yang datang ke perpustakaan itu mahasiwa dari Sumatera Utara. Kenapa yang datang orang Batak? Bukan Toutemboan, Tonsea, dan Tombulu," ujar dia.

Museum daerah Sulut itu harusnya dikunjungi pertama oleh para pelajar. Kemudian orang yang mau menguatkan identitas sebagai orang Minahasa. (ryo)

Baca: Pelatih Napoli Carlo Ancelotti Diharap Mampu Membungkam Juru Taktik Juventus, Maurizio Sarri

Baca: HASIL Copa America 2019 Jepang Vs Uruguay Skor Imbang, Gol Dibuka Koji Miyoshi

Baca: Gadis 15 Tahun Berhubungan Intim dengan Om-om di Rumahnya, Ini Reaksi Sang Ayah saat Memergoki

Berita Terkini