NEWS

Emosi Tak Mampu Bayar Hutang, Hori Tak Sengaja Tikam Saudaranya, Fakta Tak Terduga Terungkap

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Emosi Tak Mampu Bayar Hutang, Hori Tak Sengaja Tikam Saudaranya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hori tak sengaja membunuh saudaranya sendiri, Muhammad Toha (34), lantaran emosi tak mampu bayar utang.

Mengutip Kompas.com, peristiwa mengejutkan ini bermula ketika Hori meminjam uang Hartono, warga Desa Sombo, Lumajang sejumlah Rp 250 juta.

Hori yang tak mampu membayar hutang itu tega menjadikan istri sahnya, Lasmi (35) sebagai jaminan.

Tak ingin kehilangan istrinya, Hori bermaksud untuk membayar utang Rp 250 juta dengan sebidang tanah miliknya.

Namun, Hartono menolak jika uang yang dipinjamkannya dibayar dengan sepetak tanah, dan meminta agar Hori membayarnya dengan uang tunai.

Baca: Kronologi Pengeroyokan dan Pembunuhan di Pinaesaan, Satu Orang Tewas

Baca: Hori Tak Hanya Gadai Istri Rp 250 Juta, Bahkan Anaknya Dijual Rp 500 Ribu, Ini Video Pengakuan Istri

Baca: Terungkap Fakta Baru Kasus Suami Gadai Istri

Hori lantas kesal dan pergi ke desa Hartono berniat membunuhnya, tetapi salah sasaran.

Kasus ini pun ramai diperbincangkan hingga terkuat fakta lain.

Hori adalah seorang suami di Lumajang yang tega gadaikan istri demi uang Rp 250 juta.

Adapun suami yang meminjam uang Rp 250 juta dengan kedok kerjasama bisnis itu menggadaikan istri pada pria lain.

Namun nahas, sang istri justru diam-diam selingkuh hingga nikah sirid pria yang meminjami uang Rp 250 juta pada suaminya.

Kisah perselingkuhan hingga nikah siri ini terbongkar usai suaminya tak sangeja menikam saudara sendiri hingga tewas.

Hori (42), warga Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang diamankan polisi lantaran dilaporkan telah membacok orang, Selasa (11/7/2019) malam.

Hori tak sengaja membunuh saudaranya sendiri, Muhammad Toha (34), lantaran emosi tak mampu bayar utang.

Terungkap Fakta Baru Kasus Suami Gadai Istri, Lasmi Merasa Diterlantarkan Hori (Istimewa)

Emosi Tak Bisa Bayar Utang

Namun, Hartono menolak jika uang yang dipinjamkannya dibayar dengan sepetak tanah, dan meminta agar Hori membayarnya dengan uang tunai.

Halaman
12

Berita Terkini