Kasus Kebakaran

Lima Bocah Tewas Terbakar di Dalam Rumah, Orang Tua Temukan saat Pulang dari Ibadah

Penulis: Reporter Online
Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ditinggal Orangtua, Lima Bocah Tewas dalam Kebakaran Rumah di Tapanuli Selatan -

"Karena kesalahpahaman antara Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo, yang diawali dari pemuda Sampuabalo yang melintas di Desa Gunung Jaya, karena memainkan gas motor. Masyarakat Gunung Jaya terganggu dan tidak terima sehingga masyarakat mengeluarkan pernyataan yang tidak mengenakan," kataKapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjend Pol Irianto, di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Kamis (6/6/2019) siang, dikutip dari Kompas.com.

Tak terima, warga Desa Sampuabalo datang ke Desa Gunung Jaya dan melempari batu.

"Kejadian tersebut berlanjut, tak lama kemudian, masyarakat Sampuabalo tiba-tiba datang ke Gunung Jaya terjadi lemparan batu. Masyatakat Desa Gunung Jaya sangat sedikit penghuninya, sehingga ada pembakaran,” tambah Irianto.

Setelah sempat kondusif, bentrokan kembali terjadi pada Kamis (6/6/2019) sore di Desa Sampuabalo.

Bentrokan tersebut mengakibatkan dua orang warga Desa Gunung Jaya tewas serta delapan orang mengalami luka-luka.

“Untuk sementara yang meninggal dunia itu ada dua orang, delapan yang mengalami luka-luka dan dirujuk ke rumah sakit,” kata Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Djufri, Kamis (6/6/2019).

Sementara itu, sebanyak 700 warga Desa Gunung Jaya mengungsi sejak Rabu (5/6/2019).

 “Warga yang mengungsi masih terus berdatangan dan mengungsi di rumah-rumah warga untuk memudahkan penanganan bantuan,” ucap Bupati Buton, La Bakri.

Aparat TNI-Polri terus melakukan penjagaan di perbatasan kedua desa.

Baca: Sepeninggalan Soeharto & Ibu Tien, Inilah Kisah Para Pewaris Keluarga Cendana, Ada Pendiri Parpol

Baca: Hujan Deras, Apel Perdana Pemkot Kotamobagu Digelar di Aula, ASN Berdesakan

Baca: Tata Cara, Niat, Keutamaan & Ketentuan Puasa Syawal, Cek Jadwal Imsakiyah Besok Selasa (11/6/2019)

Pasca kerusuhan tersebut, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkatkan status keamanan menjadi siaga I.

Penetapan ini bertujuan untuk menjaga situasi kemanan dan ketertiban serta mengantisipasi adanya konflik sosial di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt.

“Terhitung sejak hari ini dinyatakan siaga I. Ini atas perintah Bapak Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sultra Kombes Pol Yosranto Yudha Hermawan,” kata Harry saat dikonfirmasi, Kamis (6/6/2019) malam.

Sebanyak 317 personel gabungan juga telah diturunkan di lokasi bentrokan.

SUBSCIBE YOU TUBE TRIBUN MANADO TV:

KLIK TAUTAN AWAL DI ANTARANEWS.COM

Berita Terkini