Nabi Musa AS berkata:
وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى
“Dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku).” (QS. Thaha: 84)
Dan, Anda harus cepat berpuasa enam hari ini, karena menunda dapat menyebabkan masalah.
Ini adalah pandangan para Syafii dan beberapa Hambali, tetapi tidak apa-apa jika Anda tidak mempercepatnya dan Anda menunda sampai pertengahan atau akhir bulan.
Imam Nawawi r.a. berkata
“Menurut ulama Syafi’iyah, puasa enam hari di bulan Syawal disunnahkan berdasarkan hadits di atas.
Disunnahkan melakukannya secara berturut-turut di awal Syawal.
Jika tidak berturut-turut atau tidak dilakukan di awal Syawal, maka itu boleh.
Baca: Jadwal Lengkap Kualifikasi Piala Eropa 2020 Suguhkan Pertandingan dari 5 Grup Dini Hari Nanti
Baca: Puasa Sunnah Syawal: Waktu, Niat, Tata Cara Hingga Dalil-dalil Tentang Keutamaannya
Baca: Laptop Ini Dijual dengan Harga Rp 22,7 Miliar, Padahal Terinfeksi Virus Mematikan, Kok Bisa?
Seperti itu sudah dinamakan melakukan puasa Syawal sesuai yang dianjurkan dalam hadits.
Sunnah ini tidak diperselisihkan di antara ulama Syafi’iyah, begitu pula hal ini menjadi pendapat Imam Ahmad dan Daud.” (Al-Majmu’, 6: 276)
Bisakah seseorang memulai puasa enam hari Syawal ketika dia masih punya waktu berhari-hari untuk membayar utang Ramadan?
Berikut jawaban dari Ustaz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina Konsultasi Syariah.
Pertama, terkait dengan puasa wajib Ramadan, puasa sunah ada dua:
Puasa sunah yang berkaitan dengan puasa Ramadan. Contoh puasa sunah semacam ini adalah puasa sunah Syawal. Berdasarkan hadis,