Namun, disebutkannya, berdasarkan data yang diperoleh tim investigasi di lapangan, yang bersangkutan mengantar hanya sampai daerah Naringgul, Kecamatan Naringgul, Cianjur.
“Di tempat itu, dia bertemu dengan keluarga pembantunya yang menjemput, kebetulan penderita yang bernama Wijaya Kusumah, usia 8 tahun saat itu turut ikut dan bertemu dengannya.
Dari hasil obrolan sekitar kondisi penderita dinyatakan bahwa di Desa Neglasari masih terdapat beberapa penderita dengan gejala yang sama,” ujar Efa.
Karena itu, pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut karena telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikabarkan terjangkit virus yang diduga cacar monyet atau monkeypox yang tengah mewabah belakangan ini.
Informasi ini pertama kali diungkap salah seorang warga Jakarta yang tengah mengunjungi desa tersebut, Minggu (2/6/2019).
Ia mengaku menemukan wabah tersebut setelah melihat banyak anak-anak yang tinggal di kampung halaman asisten rumah tangganya itu menderita sakit kulit parah.
Terlebih ia mendapatkan informasi dari warga, jika ada warga setempat yang menjadi TKI baru pulang dari Singapura dan Hongkong pada awal Mei lalu.
Baca: Berikut Jadwal Australia Open 2019 pada Rabu (5/6/2019), Tidak Tayang di TVRI, Cek Selengkapnya
Waspada Cacar Monyet
Seperti diberitakan Tribunmanado.co.id dari Wartakotalive.com, cacar monyet atau monkeypox tak hanya menyerang warga Singapura saja.
Kini, penyakit berbahaya cacar monyet itu juga diduga sudah masuk ke Indonesia dan menyerang sejumlah anak-anak di Cianjur, Jawa Barat.
Anak satu desa di Cianjur Selatan terkena cacar monyet.
Lokasi mewabahnya cacar monyet di Cianjur itu terdapat di Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat.
Wabah penyakit kulit ini hampir menimpa seluruh anak-anak di desa tersebut.
Agar terhindar dari penyakit berbahaya ini, sebaiknya Anda perlu mengenali secara dini gejala cacar monyet atau ciri-ciri cacar monyet.