TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski sedang dalam keadaan haid atau mendapat halangan, namun bukan berarti wanita tidak bisa beramal sama sekal di sepuluh terakhir bulan ramadan.
Ketika wanita tidak bisa Itikaf di masjid karena sedang haid atau halangan, wanita bisa berusaha meraih malam kemuliaan Lailatul Qadar dengan cara seperti yang dijelaskan di sini.
Itikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah amal kebajikan yang senantiasa dijaga oleh Rasulullah SAW.
Pada tahun beliau wafat, beliau bahkan beritikaf selama dua puluh hari.
Tidak heran apabila para ulama menjelaskan bahwa hokum Itikaf adalah sunnah muakkadah.
Itikaf sudah semestinya menjadi amalan andalan orang-orang shalih, sebagai satu sarana utama untuk meraih lailatul qadar.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ تَعَالَى ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ .
Dari Aisyah RA berkata: “Nabi SAW senantiasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, sampai Allah SWT mewafatkan beliau. Sepeninggal beliau, istri-istri beliau juga melakukan I’tikaf.” (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)
Baca: Malam Lailatul Qadar: Pengertian, Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadan dan Cara Menggapai Kemuliannya
Baca: Iktikaf, Cara Mendapat Rida Allah SWT di 10 Hari Terakhir Ramadan
Baca: Mantap Berhijab Tepat di Bulan Ramadan, Olla Ramlan Tuai Pujian dan Doa Dari Sahabat
Itikaf di masjid memang sunah muakkadah yang sangat efektif untuk taqarrub dan meraih Lailatul Qadar.
Sungguh beruntung dan berbahagialah orang yang mampu melakukannya.
Namun bagi orang-orang yang tidak mampu beritikaf, seperti wanita yang sedang haid, terdapat banyak alternatif amalan yang tidak kalah keutamaannya dari Itikaf.
Dilansir dari TribunStyle.com berikut berbagai amalan yang dianjurkan bagi yang tidak bisa beritikaf di masjid :
1. Menyediakan makanan berbuka dan sahur
Menyediakan makanan berbuka dan sahur untuk orang yang beritikaf menjadi amalan yang hebat.
Menyediakan makanan berbuka atau makanan sahur untuk orang yang melakukan shaum dan Itikaf, niscaya kita akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala shaum dan Itikafnya.
Berdasar hadits shahih,
عن زيد بن خالد الجُهَنِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (( مَنْ فَطَّرَ صَائِماً ، كَانَ لَهُ مِثْلُ أجْرِهِ ، غَيْرَأنَّهُ لاَ يُنْقَصُ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ ))
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani RA dari Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang yang melakukan shaum, maka baginya seperti pahala orang yang shaum, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang shaum.”
(HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, Ahmad, dan Ibnu Hibban. At-Tirmidzi berkata: Hadits ini hasan shahih)
2. Memenuhi kebutuhan sesama
Memenuhi kebutuhan sesama yang mengalami kesulitan juga menjadi amalan yang dianjurkan.
Banyak saudara kita, yang lemah dan miskin.
Baca: (VIDEO) Mayat Wanita Disetubuhi Teman Facebook, Berawal dari Ngabuburit dan Baru Kenal 2 Bulan
Baca: Mama Sibuk Main dengan Bos, Anak Tewas Terpanggang & Ibu Muda Berhubungan Intim Sama Anak 4 Tahun
Baca: 5 Artis Ini Pindah Agama Demi Cinta, Begini Kehidupan Mereka Sekarang
Mereka kekurangan makanan, kehilangan tempat tinggal atau pekerjaan, sakit keras namun tidak mampu berobat, dan mengalami kesusahan lainnya.
Menolong mereka dengan memenuhi kebutuhan mereka adalah amal kebajikan yang pahalanya begitu besar.
Pahalanya bahkan lebih utama dari Itikaf selama sebulan penuh.
Allah Yang Maha Pemurah menilai setiap malam yang mereka lalui dalam ribath dan perjuangan tersebut sebagai malam yang lebih baik dari Lailatul Qadar. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِلَيْلَةٍ أَفْضَلَ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ؟ حَارِسٌ حَرَسَ فِي أَرْضِ خَوْفٍ ، لَعَلَّهُ أَنْ لَا يَرْجِعَ إِلَى أَهْلِهِ .
Dari Ibnu Umar RA bahwasanya Nabi SAW bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepada kalian satu malam yang lebih utama dari lailatul qadar?
Itulah (malam yang dilalui oleh) seorang (pejuang) yang berjaga di daerah (perbatasan dengan daerah musuh) yang ditakuti. Boleh jadi, dengan berjaga itu ia tidak bisa kembali kepada keluarganya lagi.”
(HR. Ibnu Abi Syaibah no. 18962, An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra no. 7637, Al-Hakim no. 2382, dan Al-Baihaqi no.16918. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim dan Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 2811)
Baca: Nenek 66 Tahun Ditangkap Polisi jadi Pengecer Togel, Ternyata Ini Alasannya
Baca: Ustaz Arifin Ilham, Ini Janji Istri ke-3 Jika Putrinya Sudah Besar
Baca: Millen Cyrus Operasi Payudara, Ashanty Ngaku Sudah Lelah Menegur
Ibadah lain yang bisa dilakukan bagi wanita haid pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar yakni :
1. Membaca Al Quran
Wanita haid boleh membaca Al Quran tanpa menyentuh mushafnya atau bisa dengan membaca Al Quran terjemahan.
2. Berdoa
Tingkatkan doa kepada Allah Ta'ala, baik untuk urusan dunia dan akhirat.
Berikut doa yang bisa dipanjatkan saat mendapat malam Lailatul Qadar :
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni"
Artinya : Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah aku.
Doa di atas direkomendasikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya oleh istrinya Aisyah r.a. mengenai apa yang harus dikatakan jika mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadar.
3. Berzikir
Perbanyak dzikir, yaitu dengan mengucapkan doa, tahlil, tahmid, dan sejenisnya.
Perbanyak kata-kata subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah, Allahu akbar, subhanallahi wabihamdih, subhanallahil 'azhim, dan lainnya.
4. Beristighfar
Perbanyaklah mengucap astaghfirullah. (TribunStyle:Listusista/Tribunmanado.co.id)
Baca: Minta Gaji Lebih Mahal Dari Mobil Sport Mercedes Benz, David de Gea Bakal Hengkang Dari MU
Baca: Gadis 14 Tahun Dijual Keluarganya Setara Harga Motor Metik Gaya Sport, Terungkap Kondisi Orangtuanya
Baca: Kalah Lawan Jepang Pada Babak Semifinal Piala Sudirman 2019, Polii dan Rahayu Minta Maaf
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Wanita Haid Tidak Bisa Itikaf di Masjid, Ini Amalan Lain yang Dianjurkan untuk Meraih Lailatul Qadar.