TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait berita hoaks meninggalnya seorang anggota TNI yang disebut karena Virus Monkeypox atau penyakit cacar monyet, pihak RSPAD Gatot Subroto Jakarta menjelaskan kebenaran soal kondisi anggota TNI dengan bintik-bintik hitam pada bagian tubuhnya.
Akibat memiliki Tanda ruam atau bintik-bintik kehitaman hampir di seluruh bagian tubuh, seorang anggota TNI dikabarkan meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta akibat terkena virus monkeypox atau cacar monyet.
Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSPAD Jakarta, Kolonel dr Anjar Budi Astoro memastikan walaupun ada bintik-bintik kehitaman tapi bukan cacar monyet.
Bintik-bintik tersebut biasanya terjadi pada orang yang mengalami penyakit berat sehingga menimbulkan gangguan pada darah.
“Biasanya pasien dengan kondisi penyakit yang agak berat memang terjadi gangguan darah yang memunculkan gejala bintik-bintik,” kata dr Anjar Budi Astoro saat ditemui ditemui di Balai Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Senin (20/5/2019).
Kemudian bukti lainnya kalau penyakit yang diderita anggota TNI tersebut bukan cacar monyet adalah bintik-bintik yang terdapat di tubuhnya sudah terjadi sekitar 3 hingga 4 bulan.
“Tidak ada indikasi tanda-tanda kalau itu tanda-tanda cacar monyet,” ujarnya.
Sebelum meninggal di RSPAD gatot Soebroto, almarhum sempat menjalani perawatan di Lampung dan tidak menunjukan perubahan selama dirawat di RSPAD dan muncul tanda penyakit lainnya seperti mimisan ditambah dengan sakit paru dan kekurangan darah.
Sementara, tanda-tanda virus monkeypox, menurutnya penyakit tersebut memiliki dua periode inkubasi.
Periode pertama terjadi pada lima hari pertama ditandai dengan demam, sakit kepala hebat, dan pembekuan kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, otot nyeri, dan kekurangan energi.
Kemudian periode kedua, periode erupsi kulit.
Pada 3 hari Pertama akan munculnya ruam di wajah hingga ke bagian tubuh lainnya seperti telapak.
Bentuk ruamnya ada yang berisi cairan kecil, melepuh yang diikuti kerak sekitar 10 hari dengan jangka waktu yang cukup lama.
Baca: Virus Mematikan dari Tikus Ini Membunuh Suami dan Istrinya yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Ahli
Baca: Dokter Melibatkan Gen Eksperimental Virus HIV Untuk Sembuhkan Penyakit Bocah Gelembung,
Baca: Virus Cacar Monyet Hebohkan Singapura, Ini Bedanya Penyakit ini dengan Cacar Biasa
Hoaks
Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa kembali menegaskan tidak ada anggotanya yang meninggal dunia karena terkena virus cacar monyet atau monkeypox.
Klarifikasi Jenderal Andika tersebut terkait beredarnya kabar di sosial media yang mengatakan bahwa anggota TNI bernama Supran Sida meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat karena virus cacar monyet.
“Beredarnya di media sosial tentang adanya anggota TNI AD yang meninggal di RSPAD karena cacar monyet atau monkeypox. Dalam hal ini maka kami menyatakan bahwa berita itu tidak benar,” papar Andika ditemui di Balai Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Senin (20/5/2019).
Dengan penegasan tersebut, Jenderal Andika memastikan hingga saat ini Indonesia masih bebas dari virus yang berasal dari Afrika tersebut.
“Tidak ada kasus monkeypox yang ada di RSPAD dan ini berarti mengonfirmasi bahwa belum ada kasus itu di Indonesia,” ungkap Andika.
Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSPAD Jakarta, Kolonel dr. Anjar Budi Astoro pun menjelaskan penyebab kematian yang terjadi pada anggota TNI itu karena gabungan dari berbagai penyakit.
Anggota Babinsa di Lampung itu sebelumnya sudah sempat menjalani perawatan di Lampung dan kemudian dipindahkan ke RSPAD Jakarta namun harapan hidupnya tipis.
Penyakit yang paling menonjol saat dipindahkan ke RSPAD adalah kekurangan darah dan sesak napas yang berat pada bagian paru-paru.
“Setelah dievakuasi ke RSPAD kondisinya memang sudah cukup berat, dan harapan kesembuhan agak berat dan waktu itu gejala yang menonjol adalah kekurangan darah,” ujar kolonel dr. Anjar.
Kemudian bercak-bercak yang muncul pada kulit almarhum yang dianggap cacar monyet itu karena efek yang ditimbulkan jika mengalami penyakit yang berat ditambah dengan adanya gangguan pada darah.
“Tidak ada indikasi tanda-tanda kalau itu tanda-tanda cacar monyet, cacar monyeet sembuh dalam waktu tiga minggu, dan pasien ini hitam-hitam itu sudah lebih dari tiga bulan-empat bulan,” ungkap koloner Anjar Budi.
Virus cacar monyet ini dikhawatirkan masuk ke Indonesia karena negara yang berbatasan dengan Indonesia yakni Singapura baru saja mengonfirmasi adanya virus tersebut.
Masa inkubasi virus monkeypox dari terinfeksi hingga timbulnya gejala berkisar 5 hingga 21 hari dengan tanda demam, sakit kepala hebat, dan pembekuan kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot, hingga kekurangan energi.
Khasnya dari virus ini adala ruam berisi pada wajah hingga ke bagian tubuh lainnya seperti telapak tangan ataupun kaki. Seperti cacar namun lebih ekstrem.
Berita Terkait:
Baca: WASPADA! Berita Terkini Cacar Monyet Monkeypox Mengancam Indonesia, Ini Cara Pencegahannya
Baca: Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Indonesia, Kemenkes: Masyarakat Jangan Panik
Baca: Virus Cacar Monyet Hebohkan Singapura, Ini Bedanya Penyakit ini dengan Cacar Biasa
Berita Terpopuler:
Baca: Kabar Terbaru Bupati Talaud Sri Wahyumi Kasus Korupsi: Ungkap Barang Bukti hingga Membunuh Karakter
Baca: Ternyata Selain Pacar Irene Soenarno, Polisi Juga Panggil Nama Ini untuk Diminta Keterangan
Baca: Sejarah Islam di Manado Tak Lepas dari Kisah Dua Masjid Ini
Follow Instagram Tribun Manado :
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Penjelasan Dokter RSPAD Soal Bintik Hitam di Tubuh Anggota TNI yang Meninggal Dunia
Subscribe Youtube Tribun Manado Tv :