Lionda Gimon, teman sekelasnya mengatakan mereke berrencan akan mendaftarkan kuliah di Politeknik Manado.
"Saya kaget melihat tadi pagi di grup WA Irene sudah meninggal, sangat sedih ketika melihat di WA. Padahal rencananya kami akan mendaftar, hari ini di Kampus Politeknik Manado," ucap Lionda.
Dia mengungkapkan yang dkenal rajin di sekolah dan gereja ini memiliki kerinduan kuat untuk kuliah.
"Sebelumnya kami sudah mengambil formulir di kampus, jadi hari ini akan mendaftar. Irene anak yang baik suka bergaul, dan sangat suka mengambil bagian dalam kegiatan di sekolah maupun di gereja," tambahnya.
Dia mengungkapkan teman-teman Irene merasa heran dengan sikap korban pada acara penamatan di sekolah
"Dia sangat girang memanggil mereka untuk foto bersama. Tetapi tidak berpikiran, kalau Irene akan pergi secepat ini," jelasnya
6. Pernah Magang di Bank
Sejumlah pegawai BRI melayat ke rumah duka Irene Soenarno
Cristy Cansil pegawai BRI mengatakan Irene anak yang baik dan dengar - dengaran.
"Irene itu baik dan kerajinan sangat bagus, kalau di kantor apapun yang kami katakan dan memintanya membantu selalu siap dan rajin bekerja," ucap cristy.
Katanya, kebaikan dan kerajinan itulah mmebuat mereka kehilangan Irene.
"Kelas dua Smk Irene magang di kantor kami selama dua bulan, kelas tiga empat bulan dia magang bersama kami di kantor," tambahnya.
7. Kondisi Pacar Irene
Pacar korban Rivaldi Saim (18) masih dalam perawatan di IGD RS Prof Kandou Malalayang.
Kondisi terbaru Rivaldi Saim saat ini dirawat masih dalam tahap pemulihan. Rivaldi masih terbaring lemah dengan muka yang pucat.
Sandra Pangkey (48), ibunya mengatakan Rivaldi dan Irene waktu kejadian tidak mengikuti konvoi kelulusan sekolah. Tetapi pada saat itu mereka hanya keluar saja atau jalan-jalan
"Kan baru lulus toh," kata Sandra Pangkey.