Operasi Keselamatan Samrat

Terkait Video Viral Pria Menangis dan Berguling-guling di Aspal, Begini Penjelasan Polres Minsel

Penulis: Andrew_Pattymahu
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana tugas operasi Polres Minsel

TRIBUNMANADO.CO.ID,AMURANG - Video viral seorang pria yang menangis di jalan raya akibat ditilang polisi, merupakan kegiatan operasi kendaraan bermotor yang digelar Polres Minahasa Selatan (Minsel).

Operasi ini dinamakan “Keselamatan Samrat-2019” yang akan dilaksanakan sampai tanggal 12 Mei 2019.

Kapolres Minsel AKBP FX Winardi Prabowo mengatakan Operasi Kepolisian “Keselamatan Samrat” ini mengedepankan fungsi lalulintas.

Dengan konsep operasi terbuka didukung kegiatan intelijen dan penegakan hukum, melalui kegiatan razia kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya.

 “Adapun Ops Keselamatan ini lebih menekankan pada upaya pembinaan terhadap para pelanggar lalulintas, namun dalam kategori pelanggaran tertentu tetap akan diberlakukan upaya penindakan berupa tilang," ungkap Kapolres Minsel.

Baca: Rizal Ramli Pernah Tolak Jabatan Tinggi yang Ditawarkan Presiden, Ini Alasannya!

Baca: Eggi Sudjana Nilai Semestinya Dia Ditangkap Polisi Kalau Tuduhan Makar

Ditemui terpisah, Kabag Ops Polres Minsel Kompol Syaiful Wachid menerangkan bahwa dalam pelaksanaan “Ops Keselamatan Samrat-2019” ini jajaran Polres Minsel melibatkan 68 personel gabungan satuan fungsi.

“Kami melibatkan 68 personel gabungan satuan fungsi dalam penyelenggaraan Ops Keselamatan Samrat-2019."

"Untuk waktu pelaksanaan Operasi Kepolisian Keselamatan berlaku selama 14 hari, mulai tanggal 29 April hingga 12 Mei 2019,” terang Kabag Ops. (tribunmanado.co.id: Andrew Alexander Pattymahu)

Baca: Jadwal Libur Lebaran Bagi PNS, Berikut Penjelasan BKN

Baca: Wiranto Resmi Bentuk Tim Asistensi Hukum Menkopolhukam, Ada Mahfud MD, Ini Nama Lainnya!

Video Viral Pria Menangis dan Berguling-guling di Aspal

Warganet Sulawesi Utara (Sulut) dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang pria tua menangis saat ditilang oleh kepolisian.

Video seorang pria menangis itu kemudian menjadi viral dan ramai dibahas warganet Manado Sulawes Utara (Sulut) di media sosial Instagram, Rabu (08/05/2019).

Video itu memperlihatkan seorang pria tengah menangis dan tiduran di aspal.

Di samping pria itu ada sejumlah orang berpakaian seragam dinas polisi pada umumnya, dan ada lagi yang menggunakan seragam polisi khas polisi lalu lintas (rompi warna hijau stabilo).

Video itu dibagikan oleh akun Instagram @soalmanado Rabu (08/05/2019), sekitar pukul 12.00 wita.

IG soalmanado itu mengunggah 2 video beserta keterangan.

Dari keterangan yang ditulis akun soalmanado, diketahui lokasi video ini terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).

Soalmanado dalam keterangannya menuliskan jika ini adalah aksi pelanggar lalu lintas, pelanggaran SIM dan STNK yang tidak terima motornya di tilang saat Sat Lantas Polres Minsel saat ops keselamatan 2019 di Desa Matani, Kecamatan Tumpaan hari Rabu, 08 Mei 2019.

Diketahui Tumpaan adalah salah satu kecamatan di Minsel Sulut.

Jika didengar dari video itu, sambil mengarahkan kamera diduga kamera ponsel, si perekam video menyebut jika pelanggar yang tak terima motornya ditilang.

Sementara itu, pria yang menggunakan celana panjang warna mocha itu tiduran di aspal dan terus menangis.

Seorang pria berseragam polisi lainnya yang berseragam polantas tiba-tiba mendekati pria yang menggunakan jaket hitam itu.

Polisi lalu lintas itu kemudian memegang tubuh pria yang menangis itu sambil mengingatkan agar ia tak tidur di situ (aspal jalan).

Di belakang pria yang menangis itu terlihat sejumlah pria berseragam polisi tengah mengatur lalu lintas.

Di samping pria yang menangis dan rebahan di aspal itu terdapat sebuah plastik dan helm.

Pria itu kemudian diangkat dan dipindahkan ke sisi badan jalan.

Tak lama berselang seorang wanita dengan seragam khas polantas itu datang dan menghampiri pria tersebut.

Si perekam video ini kemudian mengatakan jika diarahkan oleh ibu polwan.

Si wanita itu kemudian mengatakan agar pria yang menangis itu untuk pergi ke kantor saja.

Mendengar ucapan Bu Polwan, pria itu semakin menangis sejadi-jadinya.

Nada tangisannya semakin tinggi.

Sementara itu di video kedua, pria yang tadinya menangis itu terlihat dan terdengar tengah mengeluhkan kondisi keluarganya.

Pria itu mengatakan soal belanja, dan makan.

"Nda mo se makan re tuh bini deng anak (nggak mau di beri makan istri dan anak ya," tanya pria yang sedari tadi menangis itu.

Mendengar penyataan tersebut, polisi-polisi itu kemudian menimpali dan mengatakan membayarkan pria itu ojek untuk pulang. 

Pria itu kemudian terlihat bersujud di rumput-rumput dan meminta pertolongan.

"Odoh Tuhan, Tolong kasiang. Kiapa kong bagini dang tuh hidop, (kenapa hidup begini) bekeng siksa kasiang (bikin siksa)," kata pria tersebut.

Mendengar ungkapan pria berjeket hitam itu, tiba-tiba seseorang mengatkan jika hal itu adalah kebohongan (putar bale).

Tak terima dengan ucapan seseorang yang mengatakan jika apa yang ia katakan adalah suatu kebohongan, pria tersebut kemudian bangkit dan berteriak.

"Eh boleh pi lia (eh boleh dilihat), kita nyanda ada beras (saya tidak punya beras). Boleh pi priksa (boleh diperiksa), nyanda ada beras (tidak ada beras)," teriak pria itu.

Mendengar teriakan pria tersebut, pria berseragam polantas bertubuh gemuk kemudian mengatakan jika hal ini tak ada sangkut pautnya dengan beras.

"Eh nyanda bacerita beras kwa di sini (eh tidak ada beras di sini,). Bapak kurang ajar ada se berenti akang bapak bumake akang tuh petugas (bapak kurang ajar, saat diberhentikan petugas bapak malah mencaci maki," tegas polantas tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, video itu telah mendapat 1420 tanggapan dan 56 komentar.

Disclamer: Saat ini tribunmanado.co.id tengah mengonfirmasi pihak Sat Lantas Polres Minsel soal kronologi dan kebenaran video tersebut. (tribunmanado.co.id: Indri Fransiska Panigoro)

Berikut videonya:

Berita Terkini