Elpiji Langka

Warga Bolsel Mulai Mengeluh Kelangkaan Gas Elpiji 3 KG

Penulis: Nielton Durado
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

elpiji

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLAANG UKI - Awal Ramadan warga Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) mulai mengeluh soal kelangkaan gas elpiji melon 3 kg.

Kelangkaan ini terjadi sejak bulan lalu atau beberapa pekan sebelum masuk bulan puasa.

“Hampir tiga pekan ini kita sulit mendapatkan gas tiga kilogram. Di agen sering kehabisan,” ungkap Wahyuni, warga Kecamatan Pinolosian.

Lanjutnya, kondisi ini sangat sulit karena tidak minyak tanah yang seharusnya menjadi alternatif justru lebih sulit didapatkan.

“Kita terpaksa menggunakan tempurung kelapa. Pemiliknya juga sudah membatasi karena tempurung kelapa dijadikan arang untuk dijual,” keluh Wahyuni.

Hal senada disampaikan Sumarti.

“Belum lama ini ada stok yang masuk tapi tidak memenuhi kebutuhan. Bahkan kita berebut saat antrian karena khawatir tidak kebagian,” kata Sumarti.

DPRD Kabupaten Bolsel sudah menerima informasi ini dan membenarkan adanya kondisi tersebut di lapangan.

Karena itu, dalam waktu dekat DPRD berencana memanggil instansi teknis.

“Dalam waktu dekat kita akan mengundang Disperindag untuk hearing (rapat dengar pendapat),” kata salah satu anggota DPRD Bolsel, Sukri Adam.

Menurutnya, hearing tersebut merupakan tindaklanjut dari laporan masyarakat yang diterima DPRD.

"Kita terima laporan katanya ada sejumlah agen bekerjasama dengan pengencer sehingga banyak warga tidak dapat jatah saat stok masuk. Parahnya warga terpaksa harus membeli sesuai harga pengencer karena dituntut kebutuhan. Jika informasi itu benar, artinya instansi teknis lemah dalam pengawasan,” kata Sukri.

Terpisah, Kepala Disperindagkop Amstrong Apollo tidak menampik adanya kelangkaan elpiji Melon.

Dijelaskannya, kelangkaan yang terjadi Bulan April karena ada pengalihan waktu penyaluran.

“Saya konfirmasi ke Pertamina, bulan April harusnya penyaluran tanggal 19 tapi karena ada pengalihan libur Jumat Agung dan Paskah, sehingga penyaluran baru dilakukan mulai tanggal 22 April,” ungkap Amstrong.

Dirinya mengaku sangat memaklumi kegelisahan warga.

Terlebih katanya, saat kebutuhan saat ramadhan ini meningkat.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, ramadhan ini ada ketambahan sepuluh persen dari stok biasanya,” kata Amstrong.

Selain itu katanya, permintaan penambahan Agen di 27 desa di Bolsel oleh Pemkab Bolsel ke PT Pertamina telah disetujui.

“Jika tidak ada aral melintang penambahan agen akan terealisasi pekan ini,” kata Amstrong.

Dituturkannya, Disperindag akan bekerja sama dengan instansi teknis untuk mendapat jumlah keluarga kurang mampu di sekitar Agen elpiji.

“Ini untuk memastikan elpiji subsidi benar-benar tepat sasaran karena keluarga kurang mampu sudah terdata. Selain itu, satu keluarga juga hanya mendapat maksimal dua tabung isi ulang,” tutur Amstrong.

Di sisi lain katanya, Pemkab juga akan bekerja sama dengan PT Pertamina untuk program alih penggunaan gas subsudi ke Bringht Gas 5,5 kilogram bagi ASN dan keluarga mampu.

“Program ini berlaku selama bulan ramadan,” kata Amstrong

PT pertamina lanjutnya, akan memberikan special price.

Untuk tabung Rp 300 ribu, refill Rp 85 ribu dan ada juga penukaran tabung kosong 3 kg untuk 1 tabung BG 5,5 kg yang sudah terisi.

“Pertamina juga akan memberikan hadiah. Program ini sudah kita sosialisasikan. Khusus guru-guru yang ingin membeli ataupun melakukan penukaran akan diantar langsung ke sekolah-sekolah,” tukas Amstrong.(nie)
Area lampiran

Berita Terkini