Terduga Teroris di Bitung

TERUNGKAP Asal 2 Terduga Teroris yang Ditangkap di Bitung, Bukan Orang Asli Bitung!

Penulis: Reporter Online
Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

teroris

"Awalnya memang kami tidak rilis info karena pertimbangan akan ada pengembangan. Nah setelah sudah ada rilis dari Brimob kami membenarkan kegiatan penangkapan tersebut," jelas Polda Sulut melalui Kombes Ibrahim Tompo Kabid Humas Polda Sulut kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (07/05/2019).

Terkait penangkapan dua orang pria terduga teroris oleh personil gabungan Brimob,Polda Sulut menegaskan dua orang itu bukan merupakan warga Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.

Kedua terduga teroris bernama RH alias, Edo atau Krio pria kelahiran Titirante 28 Maret 1982 dan Musa S pria kelahiran Pulan Brandan 3 Februari 2019.

Keduanya ditangkap saat transit dengan kapal penumpang pelni di pelabuhan Samudera Bitung pada Kamis (02/05/2019). "Informasi kami terima mereka berlayar dari wilayah Indonesia Timur," tambahnya.

Polda Sulut menekankan para terduga teroris yang ditangkap bukan warga Bumi Nyiur Melambai agar supaya masyarakat tidak cemas.

Untuk itu masyarakat diimbau untuk tidak cemas, jangan takut dan serahkan semua proses hukum yang telah dilakukan oleh kepolisian.

Pihaknya juga pasca penangkapan itu tetap melakukan antisipasi dan penjajakan jaringan teroris, tidak berhenti sampai di penangkapan Selasa pekan lalu.

"Ya ketika terdeteksi ada teroris langsung kami tangkap. Kami tetap siap dan siaga," tegasnya.

Untuk wilayah perbatasan, pihak terus melakukan langkah-langkah antisipasi wilayah perbatasan engan pola deteksi sedangkan untuk penempatan personil disesuaikan dengan situasi yang ada.

"Hingga saat ini pelintas perbatasan masih relatif aman, situasinya stabil," tandasnya. 

Tribunmanado.co.id mengutip dari Tribunnews dari hasil pengembangan pihak kepolisian, diketahui dua orang terduga teroris di Bitung RH dan M ini akan bergabung dengan kelompok yang di Poso.

Keduanya merupakan anak buah SL yang hendak bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso.

SL sendiri sebelumnya melarikan diri setelah diketahui menjadi aktor atau dalang dalam penggerak sel teroris ketika kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.

Pada pemberitaan Rabu (9/5/2018), yang dikutip Tribunmanado.co.id dari Kompas.com, Selasa (07/05/2019), Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan bahwa pada saat itu narapidana terorisme telah mengusai seluruh blok yang ada di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, tak terkecuali blok tempat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditahan.

Menurut Setyo, napi terorisme menguasai enam blok tahanan terletak di dalam tiga gedung.

Halaman
1234

Berita Terkini