TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku, sempat mengeluhkan durasi pemilu 2019 yang terlalu lama kepada Presiden Joko Widodo.
Hal itu terjadi saat Zulkifli Hasan berbincang-bincang dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019) siang, usai pelantikan Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.
Dalam perbincangan di meja makan istana itu, ikut hadir juga Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
"Ya kalau silaturahmi kan pasti banyak yang kita bicarakan, soal pemilu terlalu lama sampai 8 bulan, habis energi," kata Zulkifli kepada wartawan usai pelantikan.
Baca: Kondisi Ani Yudhoyono Terus Menurun: Rasa Mual Hebat, Infus Terus Menerus Melekat
Zulkifli mengusulkan ada revisi UU Pemilu agar proses pesta demokrasi kedepannya bisa berlangsung dalam waktu singkat. Dengan begitu, pembelahan yang terjadi di publik juga tidak berlangsung terlalu lama.
"Kita bilang pemilu ini terlalu lama, menghabiskan energi, nanti harus merubah undang-undangnya agar pemilu itu ya sebulan setengah. Masa berantem disuruh undang-undang sampai 8 bulan," kata dia.
Dalam perbincangan dengan Jokowi, Zulkifli mengaku tidak menyinggung soal rencana rekonsiliasi kedua kubu pasca pemungutan suara.
Baca: TKN Serang Balik BPN, Sebut Punya Bukti Kecurangan dari Prabowo-Sandi
Baca: Tahukah Kamu, Kepribadian Kita Bisa Diketahui dengan Cara Mengepalkan Tangan, Cek Disini
Namun, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendukung pertemuan antara Jokowi sebagai capres petahana dengan rivalnya Prabowo Subianto.
"Bagus kalau bisa (bertemu)," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bertemu Jokowi, Ketua MPR Keluhkan Durasi Pemilu yang Terlalu Lama