TRIBUNMANADO.CO.ID - LTMPT mengumumkan hasil UTBK SBMPTN 2019 di situs resminya
Untuk pengumuman hasil UTBK : paling lambat 10 hari setelah pelaksanaan UTBK pada laman https://pengumuman-utbk.ltmpt.ac.id menggunakan username dan password yang dipakai saat pendaftaran UTBK.
Khusus Tuna Netra : 25 Mei 2019 Pagi (07.30 - 11.45)
Atau bisa di klik di Klik di tautan ini
Kesempatan untuk yang gagal
Sesi satu dari 24 sesi UTBK SBMPTN 2019 sudah dimulai Sabtu (13/4/2019) pagi.
Pelaksanaan pertama ujian berupa Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompeten Akademik (TKA) yang diselenggarakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) ini dimonitor oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dari Papua yang paling awal melaksanakan UTBK hingga Aceh melalui telecoference ke seluruh Pelaksana UTBK sejak pukul 7 WIB di Gedung BPPT di Jakarta.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, UTBK SBMPTN kali ini memiliki banyak kemudahan bagi peserta, termasuk tes dapat dilakukan di setiap provinsi dan hasil nilai dapat muncul 10 hari setelah tes beserta rata-rata nilai dari seluruh peserta secara nasional.
“Saya berharap jangan sampai terjadi gugup atau risau. Silakan Anda mendaftar, masih ada waktu yang cukup, yaitu 24 kali tes. Ini masih ada kesempatan banyak,” pesan Menristekdikti Mohamad Nasir kepada seluruh peserta UTBK SBMPTN 2019 seperti dilansir ristekdikti.go.id
Setelah memeriksa lokasi UTBK SBMPTN 2019 di seluruh Indonesia, Menristekdikti juga berkesempatan melihat pelaksanaan UTBK di salah satu lokasi UTBK, yaitu Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba di Jakarta.
Baca: SBMPTN 2019 - Cara Mengunduh Contoh Soal UTBK, ltmpt.ac.id Resmi, Cek di Sini!
Di hadapan awak media, Menristekdikti Mohamad Nasir menyatakan peserta UTBK SBMPTN 2019 diharapkan dapat belajar dari tes pertamanya di UTBK SBMPTN 2019 untuk mencoba lagi pada tes kedua, apabila dia merasa belum maksimal di tes pertama.
“Kalau dia pada saat tes, nilainya dirasa kurang yakin, dia diberikan kesempatan lagi untuk tes kembali. Dua kali dia bisa melakukan tes ini,” ungkap Menristekdikti Mohamad Nasir di Gedung Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) UI setelah melihat pelaksanaan UTBK SBMPTN 2019 di Kampus UI Salemba.
Nasir juga menyampaikan lokasi tes tidak dijadikan landasan diterima atau tidaknya pendaftar SBMPTN.
Pandangan calon mahasiswa harus mengambil tes di perguruan tinggi yang ingin dituju adalah pandangan yang salah.
“Tempat tes semua sama, yang penting hasil nilainya nanti nilai yang tertinggi. Inilah yang digunakan untuk mendaftar, jadi jangan khawatir pada rakyat Indonesia yang mereka tes di daerah masing-masing. Katakan dari Maluku, dari Papua, kemudian dia akan ambil di Universitas Indonesia, silakan. Apakah nanti ada bedanya yang tes di Papua sama yang di Jakarta? Semua lokasinya sama,” ungkap Menristekdikti.
Passing grade PTN
Dalam kesempatan yang sama, LTMPT Ravik Karsidi menyatakan pelaksanaan UTBK SBMPTN 2019 kali ini berbeda dengan SBMPTN tahun lalu, karena diselenggarakan tidak sekali serentak, melainkan beberapa kali.
Namun, perlu ada upaya lebih untuk memastikan soal UTBK tidak disebarluaskan.
“Kalau dulu model berbasis kertas, berbasis cetak ini gampang sekali (disebarluaskan). Ini soalnya kita sudah punya berpuluh-puluh set yang kita sudah siapkan. Dalam satu ruangan itu, bahkan sebelahan tidak bisa saling jiplak-menjiplak. Ini sudah kita lakukan sedemikian rupa. Walaupun tidak sama, ini setara. Sistem kesetaraan ini kita pertanggungjawabkan secara ilmiah,” ungkap Ketua LTMPT Ravik Karsidi.
Baca: UTBK SBMPTN 2019, ltmpt.ac.id, Jadwal Ujian & Pengumuman Hasil, 13 April-20 Mei 2019, 20 Sesi Tes
Dalam UTBK SBMPTN kali ini, mahasiswa mendapat nilai terlebih dahulu untuk masing-masing sesi UTBK yang diambil.
Terkait passing grade atau batas minimal untuk masuk ke masing-masing PTN, tahun ini belum dapat terlihat passing grade untuk masing-masing PTN, namun LTMPT akan memberikan data statistik yang dapat digunakan mahasiswa untuk menentukan PTN yang dapat diambil.
“Karena tahun ini baru pertama kali sehingga belum ada gambaran (passing grade). Tahun yang akan datang, akan terlihat, misalkan 600 atau 700 itu bisa masuk ke Fakultas Kedokteran UI, misalkan. Sekarang ini yang kita bisa bantu ke masyarakat adalah kita 24 kali tes, setiap sesi, setiap kali tes, akan kita informasikan ke yang bersangkutan pasti pegang nilai, tapi kita bantu juga nilai maksimum berapa, minimum berapa, rata-rata berapa dalam satu sesi itu, sehingga dari situ terakumulasi sampai ke-24 kali,” ungkap Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT.
Budi Prasetyo Widyobroto menyatakan
Dalam kesempatan ini, turut hadir juga Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar, Ketua LTMPT Ravik Karsidi, Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo Widyobroto, Wakil Ketua Pusat UTBK di Universitas Indonesia (UI) sekaligus Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru UI Budi Prasetyo.
Baca: Tahun Ini Disperdagkop UKM Sudah Punya Alat Pemeriksaan Makanan