"Saya tanya 'jamu pahitannya ada nggak'? Saya beli jamu, tapi kok jualan jamunya aneh, kaku gitu," imbuh tukang parkir.
Tukang parkir merasa bahwa Aurel juga bukan orang Jember.
"Saya tanya aslinya mana, dia jawabnya Jember, tapi kok logatnya aneh?" ungkap tukang parkir.
"Saya juga lihat bulu matanya itu loh. Penjual jamu kok pakai bulu mata palsu," imbuh tukang parkir.
Meskipun melihat keanehan Aurel Hermansyah sebagai penjual jamu, akan tetapi tukang parkir tidak mengenali Aurel.