"Setiap kali berhubungan, Aris ngasih uang ke korban. Aris sayang pada korban, dan akan memberikan apa yang diminta korban," kata Gupuh menambahkan.
Hubungan intim yang keempat tersebut sengaja dilakukan di sebuah ruangan di warungnya, di Jalan Surya, Kediri, Jawa Timur,
Percekcokan yang terjadi antara Aris dan Budi lantas didengar oleh tersangka Aziz.
Aziz yang tidak tahan dengan pertengkaran keduanya pun mencoba mengingatkan korban.
Namun, Budi tak terima dan gelap mata.
Ia malah menampar wajah Aziz dan mengambil sebilah golok yang tergeletak di depan warung.
"Diingatkankan Aziz tapi korban tak terima, korban malah bilang ini bukan urusan kamu," tuturnya.
"Korban itu malah mengambil golok lalu diayunkan ke arah Aziz. Tapi Aziz bisa menangkis," katanya melanjutkan.
Aziz kemudian berhasil merebut golok dari tangan korban dan berhasil.
Aziz mulai menyerang korban sampai tumbang.
Aris yang menyaksikan itu malah membantu Aziz dengan menyumpal mulut Budi yang sudah tak berdaya.
"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil otopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," kata Gupuh.
Baru setelah memastikan korban tewas, Aris berinisiatif mengambil koper di rumahnya untuk membuang jasad korban.
Namun, rupanya koper tersebut terlalu kecil untuk membuang jasad Budi.
Tercetuslah ide untuk memutilasi korban beserta kepalanya.