TRIBUNMANADO.CO.ID - Prabowo pertama-tama mengungkapkan, pentingnya dukungan parpol dan pendukung untuk memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02.
"Kami bertekad dan bersumpah di hadapan Allah, kami akan membangun pemerintah yang bersih dari koruptor," ungkapnya saat kampanye akbar terakhir di Stadion Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Rabu (10/4/2019).
Lebih lanjut dia mengatakan, parpol koalisi Adil Makmur sepakat memilih Prabowo-Sandi, tetapi untuk parpol bisa memilih PKS, PAN, Demokrat, Partai Berkarya, dan Partai Gerindra.
"Maka saya akan menuntut dari semua partai koalisi, sahabat relawan bukan parpol," jelasnya.
"Saya akan meminta saran para kiai dan ulama hingga habaib, termasuk pemimpin buruh agar kita membentuk pemerintahan yang bersih," ungkap dia menegaskan.
Baca: H-7 Jelang Pencoblosan, Kubu Jokowi & Prabowo Waspada Perpindahan Pemilih
Bagi Prabowo, mereka yang akan mengisi pemerintahan Adil Makmur jika terpilih yakni putra dan putri terbaik, di antaranya yang lahir dari parpol pendukungnya.
"Saya minta partai, hai PKS kasih putramu yang terbaik, hai PAN kasih kader-kadermu terbaik, hai Demokrat kasih tokoh-tokoh dan kader terbaik," jelasnya.
Namun saat akan melanjutkan, puluhan ribu pendukungnya berteriak soal AHY.
"Ya kira-kira salah satunya AHY, tetapi kalau Partai Gerindra pasti yang terbaik," terang dia.
Dia menambahkan, pilihan kader-kader dan tokoh-tokoh hingga putra-putri terbaik yang akan menempati kursi menteri, karena pekerjaan sangat berat di Indonesia.
"Pekerjaan kita sangat berat, kita tidak akan buka," tuturnya.
Baca: Tak Diberi Izin Kampanye di Semarang, Kubu Paslon 02 Mengeluh, KPU: Dilaporkan Saja ke Bawaslu
Respons AHY Sebelumnya
Sebelumnya, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, pembahasan mengenai pembagian jatah menteri jika pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memenangi Pilpres 2019 belum penting untuk dilakukan saat ini.
"Kami bukannya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang penting, tapi hari ini urgensinya belum di sana karena kalau kita berbicara tentang jabatan menteri, berapa porsinya, di pos apa saja, maka ini khawatirnya justru akan melukai perasaan rakyat," kata AHY di sela-sela melakukan kunjungan ke Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/4/2019) malam, seperti dikutip Antara.