TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sangat siap menghadapi Pemilu 2019.
Lucky Senduk, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) mengatakan kesiapan termasuk saksi di TPS nanti.
"PDIP menyiapkan 3 saksi di setiap TPS, 2 saksi untuk partai, dan 1 saksi untuk Pilpres," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Senin (8/4/2019).
Sesuai kesepakatan memang Tim Kampanye Nasional, saksi Pilpres disiapkan pemenang Pemilu 2014 yakni PDIP.
"Jadi PDIP jadi siapkan saksi pilpres dan Saksi partai juga per TPS," kata dia.
Lucky mengakui, dana untuk saksi cukup besar tapi jadi ringan karena dana ditanggung gotong royong.
Baca: Pemkot Bitung Apresiasi Peran Lansia Dalam Pembangunan
Baca: SBY Kritik Kampanye Akbar Prabowo: Kampanye di GBK Tidak Mencerminkan Nasional yang Inklusif
Baca: Tim Penyelidik Masih Bingung atas Insiden Jet Tempur F-16 Belanda yang Tertembak Pelurunya Sendiri
"Pendanaannya dibagi prorsional antara Caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota," kata dia.
Tak hanya di TPS, saksi juga disiapkan di tingkat PPK atau Kecamatan, jumlahnya 3 orang.
"Rekap suara di PPK ini bisa dua hari, kalau cuma 1 orang tidak mungkin, maka kita siapkan 3 orang. 2 saksi partai, 1 saksi pilpres
Setiap saksi dikatakan Lucky dibiayai Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Karena ini panjang sampai malam, jadi di TPS, kita hitung semua kebutuhan makan pagi, siang, malam. Snack, oluang rokok, air minum, pulsa jadi wajar kalau Rp 150.000 sampai Rp 200.000," kata dia.
Jika dihitung, dengam anggaran Rp 200.000 per saksi, PDIP Sulut bisa menghabiskan dana hampir Rp 5 miliar.
Di Sulut total ada 7.701 Tempat Pemungutan Suara (TPS), di tiap TPS PDIP menyiapkan 3 saksi maka total saksi yang ada 23.103 orang.
Jika dikalikan dana per orang Rp 200.000 maka bisa menelan anggaran Rp 4,6 miliar.
Dari TPS, suara akan direkap di Tingkat Kecamatan oleh Panitia Pemungutan Suara. Di Sulut ada 171 kecamatan. Di tingkat ini PDIP menyiapkan 3 saksi, maka total ada 513 saksi. Total bisa menghabiskan dana Rp 102,6 juta.