News Entertaiment

25 Tahun Kematian, Surat Kurt Kobain sebelum Ditemukan Overdosis Narkoba, "For Boddah"

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kurt Kobain - Vokalis Nirvana

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejarah Hari Ini, 25 tahun lalu tepatnya 5 April 1994 , dunia kehilangan seorang musisi bertalenta bernama Kurt Cobain.

Kurt Cobain meninggal dunia di Seattle, 5 April 1994 pada umur 27 tahun.

Kematiannya menyisakan misteri.

Semasa hidupnya Kurt Cobain dikenal sebagai penyanyi, penulis lagu dan gitaris band Nirvana.

Seiring melejitnya grup band Nirvana, Kurt Cobain pun menjadi selebriti nasional dan internasional, suatu posisi yang disandangnya dengan berat hati.

Sebelum Ia Meninggal, Kurt menulis sebuah Surat Perpisahan kepada orang yang dia cintai.

Tertulis isi surat yang sangat sedih, langsung dari isi hatinya selama Ia hidup dan berkarir di industri music dunia.

Baca: Cerita Ajudan Bung Karno - Kisah Pilu Soekarno di Akhir Jabatannya, Sarapan pun Tak Diberi

Surat Bunuh Diri di Saku Jaket

Kematian Kurt Cobain hingga kini masih menyisakan teka-teki.

Apakah Kurt Cobain mati bunuh diri atau mati dibunuh?

Berikut kronologi kematiannya yang dikutip dari Wikipedia:

Pada 1 Maret 1994, setelah konser di Munchen, Jerman, Kurt Cobain didiagnosa bronkitis dan laringitis yang parah.

Ia diterbangkan ke Roma hari berikutnya untuk menjalani pengobatan, dan istrinya menyusul pada 3 Maret 1994.

Pagi berikutnya, istrinya bangun dan menemukan Kurt Cobain sudah overdosis dengan paduan dari sampanye dan rohypnol.

Ia dilarikan ke rumah sakit dan setelah lima hari di sana diperbolehkan pulang.

Karena masalah minuman keras ini, Kurt Cobain dimasukkan ke panti rehabilitasi pada 30 Maret 1994.

Malam 1 April 1994, Kurt Cobain keluar untuk merokok dan kemudian kabur dari panti tersebut dengan memanjat pagar.

Ia kemudian pergi ke Seattle dan menghilang.

3 April 1994, istrinya menghubungi seorang penyidik swasta bernama Tom Grant, dan menyewanya untuk menemukan Kurt Cobain.

8 April 1994, jenazah Kurt Cobain ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai Veca Electric bernama Gary Smith.
Otopsi kemudian memperkirakan Kurt Cobain tewas pada 5 April 1994.

Sebuah surat bunuh diri ditemukan di saku jaketnya.

Baca: Pelaku Pembunuhan Guru Honorer Diduga Kuat Orang Dekat dan Sangat Dikenal Korban

Berikut Surat yang ditulis Kurt sebelum ditemukan tewas.

Surat yang ditulis Kurt Kobain sebelum Meninggal (Tribun Klatim/kurtcobainssuicidenote.com)

Untuk Boddah

Berbicara dari lidah seorang bodoh yang berpengalaman, yang jelas lebih suka dikebiri, hai bocah yang suka mengomel (Boddah). Tulisan ini semestinya cukup mudah dipahami.

Semua peringatan dari perjalanan 'punk rock 101' selama bertahun-tahun, sejak perkenalan pertamaku dengan, jika bisa dikatakan, dunia penuh kebebasan dan sambutan hangat dari komunitasmu (Boddah) telah terbukti sangat benar adanya.

Aku belum merasakan kegembiraan dari mendengarkan serta menciptakan musik, membaca dan menulis musik, sejak bertahun-tahun lamanya.

Tak ada kata yang bisa mengungkapkan rasa bersalahku. Misalnya ketika kami (Nirvana) berada di belakang panggung dan lampu-lampu telah dipadamkan, dan deru teriakan penonton yang menggila dimulai.

Itu tidak mempengaruhiku seperti yang terjadi pada Freddie Mercury, yang tampaknya menyukai dan menikmati kekaguman penonton, sesuatu yang membuatku kagum dan iri.

Faktanya adalah, aku tak bisa membohongi kalian, tak seorang pun dari kalian. Jelasnya, itu tak adil bagi kalian dan bagiku. Kejahatan paling parah yang bisa kupikirkan adalah 'merampok' orang dengan kepalsuan dan berpura-pura seolah aku sedang menikmatinya.

Kadang aku merasa, seolah aku harus memencet tombol absen dulu sebelum aku bisa melarikan diri dari panggung.

Aku telah mencoba segalanya dengan segenap kemampuanku untuk mensyukurinya (dan aku bersyukur, Tuhan percayalah aku mensyukurinya, tapi aku tak pernah bisa).

Aku menyadari kenyataan bahwa aku dan kami (Nirvana) telah mempengaruhi dan menghibur banyak orang. Aku pasti seorang yang narsis, yang baru bisa menghargai sesuatu bila sudah tak ada lagi.

Aku terlalu sensitif. Aku perlu sedikit mati rasa untuk memperoleh kembali antusiasme seperti yang kualami saat aku kecil.

Di tiga tur terakhir kami, aku merasa lebih menghargai orang-orang yang dekat denganku dan fans kami. Tapi aku tak bisa melalui keputusasaanku, perasaan bersalah dan empatiku untuk setiap orang.

Ada kebaikan dalam diri kita semua dan kupikir aku terlalu mencintai manusia, teramat sangat, sampai aku merasa sedih. Kesedihan yang sedikit sensitif, tak peduli, 'pisces', Yesus.

Mengapa kau tak menikmatinya saja? Aku tak tahu! Aku punya seorang istri yang cantik, yang penuh ambisi dan empati, dan seorang putri yang mengingatkan aku seperti apa aku dahulu, penuh cinta dan kebahagiaan.

Ia (Frances) mencium siapa saja yang ditemuinya karena setiap orang baik padanya dan tak akan melukainya.

Itu sangat menakutkan bagiku sampai aku benar-benar tak berdaya. Aku tak sanggup berpikir bila Frances akan menjadi seseorang yang menyedihkan, menghancurkan diri sendiri, rocker 'kematian', seperti diriku.

Aku pernah merasa bahagia, sangat bahagia, dan aku bersyukur, tapi semenjak usia tujuh tahun, aku menjadi penuh kebencian kepada seluruh manusia pada umumnya.

Hanya karena mungkin aku melihat begitu mudahnya bagi orang untuk hidup bersama dan punya empati.

Hanya karena aku begitu mencintai dan memprihatinkan orang lain kukira.

Terima kasih semua, dari dasar tempat pembakaran jasadku, atas perhatian kalian (perutku sering sakit saat membaca surat kalian). Aku terlalu labil, moody, sayang! Aku tak punya gairah lagi, jadi ingatlah, lebih baik terbakar daripada memudar.

Damai, Cinta, Empati. Kurt Cobain.

Frances dan Courtney, Aku akan hadir di altar (pernikahanmu). Tolong lanjutkan Courtney, untuk Frances. Untuk kehidupannya yang akan jauh lebih berbahagia tanpa kehadiranku. AKU MENCINTAIMU. AKU MENCINTAIMU.

My my, hey hey
Rock and roll is here to stay
It's better to burn out
Than to fade away
My my, hey hey.

Baca: Cerita Prabowo Sarankan Soeharto Mundur: Sudah Saatnya Orangtua Kita Istirahat 

 http://kaltim.tribunnews.com/2019/04/05/sejarah-hari-ini-kurt-cobain-meninggal-di-usia-27-tahun-kematiannya-menyisakan-teka-teki?page=2.

Berita Terkini