TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - DPD Golkar Sulut menargetkan 11 kursi di DPRD Sulut pada pemilu. Ketua DPD Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu menuturkan, di tiap dapil ditargetkan meraih dua kursi. "Untuk dapil yang banyak pemilih seperti Manado, Bolmong Raya, Minsel-Mitra dan Minahasa 2 kursi harus mutlak diraih," kata dia, Kamis kemarin.
Ditambahkannya, Partai Golkar juga menempatkan caleg-caleg potensial baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi sampai ke pusat. Bahkan skuad caleg Golkar untuk DPR RI dinilai yang paling menterang dibanding partai lainnya.
Paruntu mengucap rasa terima kasihnya kepada kader yang terus berjuang untuk kejayaan Golkar Sulut. Tapi ia menyebut perjuangan menjayakan Golkar tidak punya batas waktu.
"Saya diberi target juga oleh Ketum Golkar Pak Airlangga (Hartarto) pada pemilu 2019 ini," ucap dia.
Target itu di antaranya merebut dua kursi untuk DPR RI yang sebelumnya pada Pemilu 2014 Golkar hanya mendapatkan satu kursi saja. "Kemudian di DPRD Sulut kita akan berusaha mendapatkan 11 kursi dibanding (pemilu) sebelumnya 9 kursi," kata Bupati Minahasa Selatan ini.
Menang di Manado. Itulah target Nasdem. Semua caleg Nasdem di Manado bekerja keras. Blusukan tiap hari. Seperti dilakukan Deisty Massie, caleg DPRD Partai Nasdem Kota Manado Dapil Singkil Mapanget.
Kepada tribunmanado.co.id, Massie mengaku blusukan tiap hari. "Setiap hari saya turun menemui warga, masuk rumah dan berdialog," kata Massie.
Menurut Massie, dalam sehari ia bisa mengunjungi beberapa tempat. Ia memperkirakan telah bertemu dengan ribuan orang selama blusukan.
"Banyak caleg hanya kirim tim sukses, tapi saya datang sendiri kepada warga, kepada mereka saya paparkan program," kata dia.
Demokrat Manado menyusun kekuatan di Pileg 2019.
Ketua Demokrat Manado, Noortje Van Bone mengatakan, partainya memiliki jaringan pendukung yang sudah terbentuk lama. "Kekuatan ril kami ada di bawah, " kata dia.
Ungkap Van Bone, para caleg yang dipasang sudah kenyang pengalaman di dunia politik.
Delapan di antara sembilan petahana berlaga dalam Pileg tahun depan. "Caleg kami sudah teruji, semuanya adalah yang terbaik," kata dia. Demokrat Manado memasang target 15 kursi dalam Pileg 2019, lebih besar dari raihan sebelumnya yakni 9 kursi.
PDIP Bidik 17 Kursi Legislatif Sulut
PDIP Sulut mematok taget optimistis di Pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Demikian dikatakan Lucky Senduk, Wakil Ketua DPD PDIP Sulut.
Di DPRD Sulut, kata Lucky, PDIP menargetkan 17 kursi.Di Pileg 2014 PDIP berhasil memborong 13 dari 45 kursi DPRD Sulut. "Targetnya 17 kursi, maka perhitungannya, PDIP meraup 3 kursi di tiap dapil," kata dia.
Lucky mengatakan, rekrutmen dalam pemilihan caleg PDIP jadi kunci di tahap awal. "Caleg yang punya kapasitas, kreadibilias dan dukungan politik yang dibuktikan lewat survei," kata dia.
Selanjutnya kerja-kerja partai, mesin partai PDIP sudah teruji selama ini. Sebagai gambaran, DPRD Sulut dibagi dalam 6 dapil. Dapil I Kota Manado, PDIP di 2014 memenangi 2 dari 8 kursi, duduk Andre Angouw dan Teddy Kumaat. Di Dapil II Minut Bitung, PDIP memenangi 2 kursi atas nama Adriana Dondokambey dan Eva Sarundajang.
Dapil III Nusa Utara, PDIP memperoleh 2 kursi atas nama Anggota DPRD Marvel Dicky Makagansa dan Audy Wongkar.
Dapil IV Bolmong Raya, PDIP merebut 3 kursi, yakni Muslimah Mongilong, Rocky Wowor dan Jems Tuuk.
Di Dapil V Minsel Mitra, PDIP cuma dapat 1 kursi atas nama Boy Tumiwa. Terakhir di Dapil VI Minahasa Tomohon, PDIP memborong 3 kursi atas nama Anggota Dewan Lucia Taroreh, Fanny Legoh, dan Jeany Mumek.
Kepala Daerah Penentu Pemilu
Dr Max Rembang, pengamat politik dari Unsrat mengatakan, kepala daerah jadi faktor penentu hasil perolehan suara partai dalam pemilu. Memang untuk saat ini masih sulit dipisahkan peran kepala daerah sebagai pejabat politik dan pimpinan birokrat.
Hasilnya yang terjadi sekarang ini jajaran birokrasi dijadikan alat politik kepala daerah. Hal yang tidak bisa disangkal, sudah sering terjadi pada agenda pemilu.
Jelas sekali kepala daerah sebagai ketua partai akan mempengaruhi perolehan suara partai bersangkutan. Bisa diprediksi pemilu 2019 partai punya banyak kepala daerah maka akan dominan di daerah pemilihan.
Tapi biasanya di satu daerah pasangan kepala daerah muncul dari dua partai berbeda.
Minsel misalnya Bupati Tetty Paruntu dari Golkar, dan Franky Wongkar dari PDIP. Minsel tergabung dalam satu dapil bersama Mitra, di mana pasangan kepala daerah dari PDIP. Kondisi ini jadi lain suasananya, cukup berimbang antara Golkar dan PDIP.
Begitu pun Bitung dan Minut masuk pada dapil 2. Persaingan para kepala daerah antara kader Nasdem dan PDIP.
Para kepala daerah akan memikirkan kepentingan partainya. Di Bolmong Raya dapil 4, paling ketat. Kekuatan para kepala daerah tersebar di 5 kabupaten/kota dari partai berbeda.
Bupati Bolmong Yasti Supredjo dan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dari Nasdem. Iskandar Kamaru Bupati Bolsel dari PDIP. Sehan Landjar Bupati Boltim dari PAN, kemudian Depri Pontoh Bupati Bolsel dari PPP.
Khusus di Manado, ada kepentingan antar memajukan partai atau kerabat keluarga. Wali Kota Manado Vicky Lumentut yang baru pindah ke Nasdem dari Demokrat dituntut memajukan Nasdem, tapi di sisi lain anaknya maju sebagai caleg di Demokrat.
Terjadi konflik kepentingan antara mendukung partai atau kepentingan pribadi, tapi diprediksi akan lebih dominan kepentingan pribadi. Kekuatan kepala daerah ada pada mesin birokrat, perangkat daerah akan digerakkan. Partai yang punya kepala daerah sangat besar berpeluang menang. (ryo/art/dru)