Tak sedikit warga yang takjub akan kejadian ini kemudian mempostingnya di sosial media seperti Whatsapp, instagram maupun Facebook.
Bahkan, sejumlah warga merasa khawatir karena menghubungkan fenomena tersebut sebagai pertanda bencana.
"Ada fenomena alam langkah, jangan sampai pertanda bencana," tutur warga Kota Enrekang lainnya, Ira.
Namun, Informasi yang dihimpun TribunEnrekang.com dari berbagai sumber, fenomena langka itu biasa disebut awan halo atau halo matahari.
Baca: (VIDEO) Live Streaming Pertandingan Bhayangkara FC vs Arema FC Nonton 2 Link Via Ponsel
Fenomena alam yang begitu indah di langit ini bukan merupakan tanda akan adanya bencana.
Awan halo ini merupakan fenomena optik dengan terdapat lingkaran cahaya berupa cincin di sekitar matahari atau bulan dengan awan tinggi.
Di alam biasanya kita lihat saat bulan purnama atau saat matahari terang di siang hari.
Fenomena tersebut terjadi akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari atau bulan oleh kristal-kristal es yang terdapat di awan cirrus, awan yang terletak di tingkatan atmosfer yang disebut troposfer, sekitar 5-10 km dari permukaan bumi.
Halo adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya Matahari atau Bulan.
Fenomena Halo Matahari adalah lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari.
Adapun proses terjadinya Halo Matahari adalah saat awan cirus hanya merefleksikan dan merefraksikan cahaya matahari, biasanya halo yang terbentuk hanya cincin yang tak berwarna.
Namun jika pada sudut yang tepat, bisa terjadi juga dispersi sehingga cincin yang terjadi juga berwarna seperti halnya pelangi.(tribunenrekang.com)
Baca: Electric Fun Day, PLN Edukasi Masyarakat Gaya Hidup Menggunakan Energi Listrik yang Ramah Lingkungan