Laporan Wartawan Tribun Manado, Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, SITARO - Sebanyak 29 Kepala Keluarga pengungsi erupsi gunung Karangetang akan dipulangkan hari ini, Rabu (20/3).
Di sisi lain, aktivitas gunung api Karangetang masih berfluktuasi. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro bakal memasang sirine.
Sirine tersebut nantinya akan berfungsi sebagai peringatan kepada masyarakat jika terjadi erupsi Karangetang dan mewajibkan mereka untuk dievakuasi.
Baca: Pengungsi Karangetang Berebut Pakaian Layak Pakai
Baca: Pesan Rahim, Paman Sajjad asal Afganistan sebelum Meninggal karena Luka Bakar: Jangan ke Mana-mana
Baca: Tabrakan Maut Grand Max vs Hino, Sopir Meninggal di Perjalanan Menuju RS
"Supaya nanti saat mendengar itu, masyarakat sudah langsung berkumpul di tempat pengungsian yang sudah ditetapkan," jelas Bob Wauten Kepala BPBD Sitaro.
Ia menjelaskan, tempat pemasangan sirine akan dilakukan di gereja GMIST Nazaret Niambangeng, sekaligus menjadi titik kumpul warga jika ada peringatan untuk segera mengungsi.
"Kalau ada bunyi peringatan, mereka langsung berkumpul tanpa harus banyak bertanya lagi, kita sudah edukasi kepada mereka," jelas dia.
Ia mengatakan, jika terjadi erupsi lagi, maka masyarakat sudah tahu tandanya, dan apa yang harus dilakukan, serta pemerintah juga bisa melakukan tindakan dengan pemindahan ke tempat pengungsian.
Vera Kakomole warga Kawahang mengatakan, mereka siap jika kemudian ada erupsi Karangetang lagi, dan mereka diminta untuk mengungsi.
"Kalau memang sudah sangat berbahaya, dan diminta untuk mengungsi lagi, ya kita harus siap," jelasnya.