Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Saksi-saksi Yehuwa Indonesia menegaskan Brenton Tarrant, pelaku penembakan di dua masjid Selandia Baru, bukanlah seorang Saksi-saksi Yehuwa.
Sama sekali tidak ada hubungan antara tersangka teroris ini dan Saksi-saksi Yehuwa.
Penegasan itu disampaikan Saksi-saksi Yehuwa Indonesia terkait pemberitaan berjudul Pengamat Ini Sebut Brenton Tarrant Teroris Beraliran Yehova, Berbahaya dan Sektenya Ada di Indonesia, yang terbit di Bangkapos.com pada Minggu, 17 Maret 2019.
Baca: Viral 18 Foto Diduga Syahrini dengan Pria Indo dan Bule, dari Pelukan hingga Ciuman di Atas Ranjang
Berikut poin-poin lengkap mengenai hak jawab yang disampaikan Saksi-saksi Yehuwa Indonesia yang disampaikan kepada Bangkapos.com pada Selasa, 19 Maret 2019:
1. Brenton Tarrant bukanlah salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa.
Sama sekali tidak ada hubungan antara tersangka teroris ini dan Saksi-Saksi Yehuwa.
Baca: Kisah 2 Polwan Menyamar Jadi PSK Bongkar Perbudakan Seks, Sempat Ketakutan
Saksi-Saksi Yehuwa dikenal di seluruh dunia karena menjadi warga negara yang cinta damai dan taat hukum.
Selama lebih dari seratus tahun, mereka telah menerbitkan materi berdasarkan Alkitab yang mengajarkan orang untuk menolak rasisme dan kekerasan.
Mereka justru telah dianiaya oleh sejumlah pemerintah karena penolakan mereka untuk ikut berperang atau melakukan kekerasan.
Baca: Mayat di Pantai Kora-kora Minahasa, Santo Sumampouw Menghilang Usai Mengikuti USBN
Oleh karena itu, tidak dapat dipahami bahwa Al Chaidar mengklaim bahwa Saksi-Saksi Yehuwa terlibat dengan tindakan teroris.
2. Saksi-Saksi Yehuwa bukanlah sekte yang berbahaya.
Kami memiliki pengakuan hukum di Indonesia dan ratusan negara lain di seluruh dunia.
Saksi-Saksi Yehuwa adalah agama terdaftar di Kementerian Agama sejak tahun 2001.
Kami dikenal di seluruh dunia sebagai warga negara yang patut dicontoh dan cinta damai yang sama sekali tidak perlu ditakuti oleh pemerintah.
3. Saksi-Saksi Yehuwa tidak meresahkan masyarakat.