TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon presiden petahana Joko Widodo menilai, operasi tangkap tangan (OTT) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy tak berpengaruh apapun terhadap elektabilitasnya di Pilpres 2019.
Meskipun PPP merupakan salah satu partai pengusungnya dan Ma'ruf Amin, Jokowi meyakini hal tersebut tak akan mengganggu elektabilitasnya.
"Menurut saya enggak ada (pengaruhnya)," ujar Jokowi saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Sebelumnya, Jokowi mengaku sedih akan ditangkapnya Romahurmuziy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebab, ia selama ini berteman baik dengan pria yang akrab disapa Romy itu.
Baca: 5 Hal Tentang Korban Pertama Aksi Pembantaian Teroris Brenton Tarrant, Kata Pertama dan Terakhirnya
Bahkan, Romy juga telah membawa PPP untuk mengusungnya bersama Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Di Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Romy juga menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat.
"Apa pun, Romy adalah kawan kami."
"Sudah lama dan ikut dalam Koalisi Indonesia Kerja."
"Kami sangat sedih dan prihatin," kata Jokowi di Medan, Sabtu (16/3/2019).
Baca: Sandiaga Uno Tegaskan Berikan Peluang bukan Belas Kasihan kepada Pengangguran
Kendati demikian, Jokowi tetap menghormati langkah KPK yang menahan Romy dan menetapkannya sebagai tersangka.
KPK menetapkan Romahurmuziy sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.
Pengumuman penetapan tersangka tersebut disampaikan pimpinan KPK Laode M Syarif didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa pers di KPK, Sabtu (16/3/2019).
Menurut Laode, Romahurmuziy selaku anggota DPR diduga sebagai penerima suap dari HRS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur dan MFQ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. (*)
Baca: Sindir Mahfud MD Karena Hadiri Apel Kebangsaan Bareng Mbah Moen, Andi Arief: Saya Tertipu