Berita Sitaro

Aktivitas Gunung Karangetang Berkurang, Tak Ada Guguran

Penulis: Alpen_Martinus
Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas Gunung Karangetang Berkurang, Tak Ada Guguran

Aktivitas Gunung Karangetang Berkurang, Tak Ada Guguran

TRIBUNMANADO.CO.ID, SITARO - Jumlah aktivitas kegempaan Gunung Karangetang, Sitaro, Sulawesi Utara, berkurang, Jumat (15/03/2019).

Pada pagi hingga siang hari puncak kawah kembali tertutup kabut sehingga tak nampak secara visual.

Sementara berdasarkan catatan seismograf di pos PGA Karangetang terjadi gempa hembusan empat kali dengan amplitudo 3-5 mm, durasi 15-20 detik.

Vulkanik dangkal sekali terjadi dengan amplitudo 10 mm, durasi 5 detik.

Tektonik jauh sekali dengan amplitudo 52 mm, S-P 20 detik, durasi 65 detik, juga microtremor terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).

Sedangkan pada siang hingga malam hari lebih baik, lantaran puncak dua kawah bisa terpantau.

Ada asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.

Sementara untuk kegempaan, ada hembusan tiga kali, amplitudo 5-6 mm, durasi 15-20 detik.

Vulkanik dangkal dua kali dengan amplitudo 3-5 mm, durasi 4-5 detik, dan microtremor terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).

"Status gunung tetap masih siaga atau level III, dan rekomendasi PVMBG Bandung juga masih sama," jelas Didi Wahyudi petugas PGA Karangetang.

Rekomendasi PVMBG Bandung pun belum berubah, warga masih tetap yaitu dilarang mendekati, melakukan pendakian atau beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak kawah dua (Kawah Utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.

Warga yang berada di area Baratlaut-Utara dari Kawah Dua, di antaranya Kampung Niambangeng, Beba dan Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran gunung Karangetang yaitu di luar zona bahaya.

Masyarakat tetap dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

(Tribun Manado/Alpen Martinus)

BERITA POPULER:

Baca: Penikaman di Depan SMU St Thomas Aquino Manado, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca: Viral Penikaman di Depan SMU St Thomas Aquino Manado, Pelaku Awalnya Cekcok dengan Sang Pacar

Baca: BERITA TERBARU- Waspada! Badai Matahari Terjadi Siang Ini Jumat (15/3/2019) 

TONTON JUGA:

Berita Terkini