Takut Bahayakan Keluarga, Seorang Ayah Tega Bunuh Anak Angkat

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ayah bunuh anak tiri.1

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria berinisial ZU (54) menjadi otak pembunuhan anak angkatnya, MA (26) yang mengalami keterbelakangan mental, Selasa (6/3/2019), lantaran ingin melindungi istri dari bahaya.

Dikutip Tribun-Medan.com dari TribunWow.com, Polisi berhasil menangkap kedua pelaku yakni ZU dan eksekutor pembunuhan, SR setelah melakukan penyelidikan.

Saat dimintai keterangan di Mapolres Lhokseumawe, ZU mengaku membunuh MA lantaran khawatir dengan kondisi keterbelakangan mental korban.

Ia juga mengatakan tak menyesal telah membuat korban meninggal.

“Saya tidak menyesal. Dari pada istri saya (terancam) bahaya, lebih baik saya akhiri saja,” kata ZU, di Mapolres Lhokseumawe, Rabu (13/3/2019).

Menurutnya, korban bisa membahayakan keluarganya.

ZU khawatir jika suatu saat korban memukul atau memperkosa istrinya.

“Saya takut dia pukul istri saya dari belakang atau dia perkosa istri saya. Dia anak yang banyak kurangnya,” kata ZU.

Dikatakannya, ia yang telah mengadopsi korban sejak bayi itu pernah berniat mengembalikan korban ke keluarganya.

Namun saat itu kedua orangtua korban telah meninggal dunia.

“Saya adopsi sejak usia 3 tahun dari kakaknya. Pernah saya mau kembalikan, ternyata di Pematang Siantar sana, ayah, ibu dan kakaknya, sudah meninggal dunia. Jadi, saya tak punya pilihan lain kecuali membesarkannya,” kata ZU.

Kronologi

Dikutip dari Serambinews.com, Rabu (13/3/2019), Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kasat Reskrim AKP Indra T Herlambang membeberkan kronologi berdasarkan pengakuan pelaku.

Korban diketahui merupakan anak angkat pelaku yang telah diadopsi dan tinggal sejak kecil.

Pelaku mengatakan, korban merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Sehingga sehari-hari korban bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB).

Disebutkan pelaku, korban akhir-akhir ini sering mengamuk.

ZU pun sempat berpikir dan berencana memasukkan korban ke sebuah panti asuhan di Sumatera Utara.

Namun niat itu ia urungkan saat bertemu rekannya, SR (35) warga Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Ia pun merencanakan pembunuhan dan menyuruh SR.

ZU menjanjikan uang sebesar Rp 1.050.000 untuk menjadi eksekutor nyawa anaknya.

Pelaku Beri Korban Racun Tikus

Dengan mengendarai motor ZU, SR pada Selasa (6/3/2019) sekitar pukul 19.00 WIB mengajak korban jalan-jalan dengan sepeda motor.

Di tengah jalan SR membeli racun tikus yang kemudian ia campurkan dengan minuman, lalu diberikan pada korban.

Setelah meminum minuman bercaun tersebut, korban masih diajak jalan-jalan oleh pelaku.

Namun, sesampainya di tempat pembuangan sampah di Gampong Lhok Merbo, korban muntah-muntah dan kemudian didorong oleh pelaku.

SR lantas meninggalkan korban dan kembali menemui ZU di Bireuen untuk mengembalikan motor.

Zu lantas memberikan uang yang dijanjikannya pada SR.

SR pun kembali pulang ke Sumatra Utara.

LOKASI PENEMUAN MAYAT.1 (tribunmedan.com)

Jasad Korban Ditemukan

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga Lhok Merbo, Kecamatan Sawang, Aceh Utara dalam tumpukan sampah di pinggir jalan Desa Lagang pada Sabtu (9/3/2019) siang.

Jasad korban ditemukan oleh seorang pemulung.

Pemulung tersebut sedang mengumpulkan botol bekas di lokasi pembuangan sampah di Gampong Lhok Merbo.

Setelah melihat mayat sesosok laki-laki dalam kondisi telungkup, pemulung itu melaporkan ke warga sekitar.

Tak lama kemudian warga berduyun-duyun datang ke lokasi.

Akan tetapi identitas jenazah waktu itu belum diketahui.

Tak lama kemudian, Tim Inafis Polres Lhokseumawe bersama Polsek Sawang tiba di lokasi untuk memasang police line guna memulai proses penyelidikan.

Lalu mayat tersebut dibawa petugas untuk divisum.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, melalui Kasat Reskrim AKP Indra T Herlambang menjelaskan, saat mendapatkan laporan adanya mayat di Desa Lagang, dia bersama timnya langsung turun ke lokasi.

Setelah dilakukan olah TKP, jenazah korban dibawa visum ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia.

Kondisi korban saat ditemukan, kulit mulai terkelupas, sehingga diprediksi kalau korban telah meninggal beberapa hari sebelumnya.

“Tidak lama kemudian berhasil mengetahui identitas korban, sehingga sore itu juga kita jemput ayah angkatnya di Bireuen, untuk dimintai keterangan di Mapolres Lhokseumawe,” papar AKP Indra.

Polisi yang terdiri dari tim gabungan Polda Aceh, Polres Lhokseumawe dan Polres Pematang Siantar, Sumatera Utara, langsung melakukan penyelidikan, dikutip dari Kompas.com.

Penyelidikan dilakukan kepada keluarga korban, yakni ZU yang merupakan ayah angkat korban.

Saat bertanya sejumlah hal, polisi menemukan keanehan dan memutuskan menginterogasi ZU.

ZU pun akhirnya mengakui perbuatan kejinya.

ayah bunuh anak tiri.1 (tribunmedan.com)

Ia mengaku telah menyuruh orang lain untuk membunuh anak angkatnya tersebut.

“Setelah dimintai keterangan, polisi menemukan keanehan dan lalu menginterogasi ZU. Terungkaplah bahwa ZU menyuruh orang lain atau temannya membunuh anak angkatnya yang diadopsi sejak kecil itu,” sebut Direskrimum Polda Aceh Kombes Pol Agus Sarjito, melalui Kasubdit III Jatanras Polda Aceh Kompol Suwalto.

Berdasar pengakuan ZU, ia menyuruh rekannya berinisial SR (35) warga Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Polisi pun memburu pelaku dan meminta bantuan Polda Aceh untuk menangkap pelaku SR di Medan, Sumatera Utara.

Setelah itu, SR dan ZU pun dibawa ke Polres Lhokseumawe untuk penyidikan lanjutan.

Baca: Terima Orderan Pelanggan, Sopir Ojek Online Antar Salah Tempat, Lalu Memperkosanya

Tautan: http://medan.tribunnews.com/2019/03/14/tega-bunuh-anak-angkat-sang-ayah-takut-istrinya-dipukul-dan-diperkosa?page=all.

Berita Terkini