Andi menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sejak tahun 2015.
Andi dikenal sebagai aktivis pro-demokrasi pada masa mudanya, ia aktif di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada pertengahan dekade 1990-an.
Akibat kegiatan aktivismenya yang dianggap mengancam Orde Baru, ia menjadi salah satu korban penculikan aktivis pada tahun 1998.
Andi diculik di Lampung, 28 Maret 1998 atau hanya dua bulan menjelang jatuhnya Soeharto dari kursi presiden.
Aktivis SMID dan PRD yang juga diculik saat itu antara lain Suyat, Nezar Patria, dan Mugiyanto.
Bersama sejumlah rekannya, Andi termasuk salah satu yang dilepaskan. Sementara beberapa rekan Andi yang lain belum diketahui nasibnya sampai saat ini.
Andi Arief pernah didapuk oleh SBY sebagai Komisaris PT Pos Indonesia.
Andi juga pernah menjadi staf khusus Presiden SBY sampai akhirnya kini dipercaya sebagai Wakil Sekjen Partai Demokrat.
Saat ini beredar kabar terjadi penangkapan seorang petinggi partai politik terkait narkoba di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat, Minggu (4/3/2019) dini hari.
Hingga kini Tribunnews.com masih menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian terkait kebenaran informasi tersebut.
Beredar juga sejumlah foto diduga terkait dengan penangkapan petinggi partai politik tersebut.
Di dalam foto yang beredar tersebut, terlihat ruangan hotel yang berantakan.
Di meja kamar hotel tersebut terlihat sejumlah botol air mineral kemasan, beberapa sedotan, puntung rokok, selembar uang hingga korek api.
Terlihat juga ada sebungkus alat kontrasepsi di meja tersebut.
Di bagian ruangan lainnya seperti di kamar mandi, terlihat juga jamban atau kloset yang tercabut dari posisinya.