Berita Sitaro

Aktivitas Karangetang Bertambah, Tekanan Gas Kuat Tinggi Sekitar 100 Meter

Penulis: Alpen_Martinus
Editor: maximus conterius
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantauan visual Gunung Karangetang di Sitaro, Senin (25/2/2019).

Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus

TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU - Aktivitas Gunung Api Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, cukup tinggi sepanjang Senin (25/2/2019).

Pada siang hari asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.

Asap dua kawah putih tebal, tekanan gas kuat tinggi sekitar 100 meter.

Untuk aktivitas kegempaan embusan terjadi 18 kali dengan amplitudo 3-6 mm, berdurasi 15-20 detik.

Vulkanik dangkal terjadi sebanyak 3 kali, dengan 4-8 mm, durasi 5 detik, dan vulkanik dalam dua kali dengan amplitudo 15-23 mm, S-P 0.5 detik, durasi 10-20 detik.

Baca: 10 Ton Sembako Habis untuk Pengungsi Karangetang Selama 2 Pekan, Stok Masih Ada

Baca: PVMBG: Aktivitas Vulkanik Karangetang Masih Tinggi

Pos pemantau juga merekam tektonik jauh dua kali, dengan amplitudo 5-9 mm, S-P 33-42.5 detik, durasi 60-80 detik.

Lalu tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).

Sementara pada malam hari, terjadi embusan sebanyak 21 kali, dengan durasi 16-17 detik. Lalu vulkanik dangkal sekali, amplitudo 9 mm, dan durasi 6 detik.

Tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).

"Status gunung masih level III atau siaga," jelas Didi Wahyudi, petugas Pos Pemantau Gunung Api Karangetang.

Baca: Bau Belerang Gunung Karangetang Tercium Sampai Pos pemantau

Baca: Pascaerupsi Karangetang, Genset PLN Tiba di Batubulan

Hingga saat ini masyarakat masih tetap dilarang mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak kawah dua (Kawah Utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Barat Laut sejauh 3 km dan ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km.

Warga yang berada di area Baratlaut-Utara dari Kawah Dua, di antaranya Kampung Niambangeng, Beba dan Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran Karangetang yaitu di luar zona bahaya.

Masyarakat tetap dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai. (*)

Berita Terkini