TRIBUNMANADO.CO.ID - Istri terduga gembong narkoba Meksiko Joaquin " El Chapo" Guzman memuji suaminya sebagai sosok yang baik.
"Segala kesaksian yang diucapkan kepada Joaquin, baik ataupun jahat, tak mengurangi penilaian saya kepadanya," kata Emma Coronel di Instagram.
Dilansir AFP Sabtu (2/2/2019), El Chapo yang berarti Si Pendek dituduh menyelundupkan ratusan ton narkoba ke Amerika Serikat ( AS) dalam 25 tahun terakhir.
Mantan bos kartel narkoba terkenal Meksiko Sinaloa itu sempat dua kali kabur dari penjara sebelum tertangkap, dan diserahkan kepada AS dua tahun lalu.
Telah menjalani tiga bulan persidangan, pada Senin (28/1/2019) juri Pengadilan Brooklyn mulai membahas dakwaan yang diajukan kepada El Chapo.
Jika terbukti bersalah, gembong kelahiran La Tuna berusia 61 tahun tersebut terancam mendekam seumur hidup dalam penjara.
"Saya tidak perlu merasa malu dengan kejadian ini," ujar Coronel dalam unggahan berbahasa Spanyol tersebut. Dia memberikan pujian kepada El Chapo.
Baginya, sosok pria yang telah menikah dengannya sejak 2007 itu adalah ayah, suami, saudara, putra, dan pasangan yang baik.
Perempuan 29 tahun itu juga menjalani persidangan karena didakwa tidak hanya membantu pelarian sang suami. Namun juga menyaksikan kebrutalan El Chapo.
Saksi baik dari mantan pengawal maupun kolega El Chapo membeberkan, mereka sering menggunakan Coronel untuk menyisipkan pesan berisi rencana kabur.
Selain selama sidang, hakim memutar rekaman percakapan telepon Coronel dan El Chapo, di mana dia sering menyerahkannya kepada sang ayah.
El Chapo biasanya bakal memberi tahu mertuanya itu mengenai pengiriman narkoba yang bakal diberangkatkan menuju AS.
Demi alasan keamanan, keduanya tidak diizinkan untuk saling berbicara, dan hanya boleh melambai dan melemparkan pandangan di ruang sidang.
Coronel menegaskan dia tidak akan mengkhianati El Chapo, dan berterima kasih kepada barisan tim pengacara yang sudah bekerja keras membantu mereka.
"Meski kami sudah lama tidak bertemu, fakta itu tak mengurangi cinta saya kepadanya. Kami bakal selalu saling bergantung," katanya dikutip New York Post.
Pernah Kubur Korban Hidup-hidup
Mantan pengawal gembong narkoba Meksiko Joaquin " El Chapo" Guzman mengungkapkan kekejaman yang dilakukan oleh bosnya itu.
Dalam kesaksiannya di pengadilan federal Brooklyn, New York, Isaias Valdez Rios menuturkan dia pernah melihat El Chapo membunuh sendiri tiga korbannya.
Dilansir The Guardian Kamis (24/1/2019), ucapan Valdez menjadi kesaksian pertama sepanjang tiga bulan persidangan bahwa Guzman membunuh sendiri targetnya.
El Chapo diektradisi ke Amerika Serikat (AS) dan menjalani persidangan pada November 2017 dengan tuduhan perdagangan kokain serta heroin semasa jadi pemimpin Kartel Sinaloa.
Kuasa hukumnya menyatakan, El Chapo hanya menjadi korban dari gembong narkoba kuat lain bernama Ismael "El Mayo" Zambada.
Valdez yang merupakan mantan pasukan khusus Meksiko berkata, dia pertama kali bekerja dengan Guzman di salah satu markas rahasianya pada 2004.
Sekitar 2006 atau 2007, Zambada mengirimkan anggota kartel Arellano Felix kepada El Chapo yang tidak senang karena calon korbannya itu sudah disiksa menggunakan setrika.
"El Chapo membiarkan tahanannya itu selama beberapa hari, menanyainya dua kali, sebelum memerintahkan orang menggali kuburan," ujar Valdez.
Pria 39 tahun itu melanjutkan, El Chapo kemudian menembak korbannya, dan memerintahkan segera dikubur meski saat itu si korban masih bernapas.
Kemudian dalam kesempatan lain, Valdez mengisahkan salah satu sekutu El Chapo mengirimkan dua anggota rival kartel Zetas kepadanya.
Setelah menyiksa anggota Zetas itu selama tiga jam, El Chapo menembak mereka, dan memerintahkan supaya jenazah mereka dibakar.
"Dia mengatakan bahwa dia tidak ingin melihat ada tulang yang tersisa," ujar Valdez menirukan gembong berusia 61 tahun tersebut.
Dia mengaku bosnya itu memerintahkan seseorang untuk membunuhnya setelah El Chapo menuduhnya telah mencuri uangnya. Untungnya, dia berhasil membujuk sang bos.
Valdez ditangkap oleh penegak hukum berdasarkan tuduhan yang dilayangkan AS pada 2014, dan sejak itu bekerja sama dengan jaksa penuntut.
TONTON JUGA:
TAUTAN AWAL: