TRIBUNMANADO.CO.ID - Langkah politik Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang pada hari ini, Kamis (24/1/2019) resmi bebas dari penjara, terus disorot.
Sebelumnya, ramai diberitakan Ahok akan langsung bergabung dengan partai politik pimpinan Megawati Soekarnoputri, yakni PDIP.
Hal itu diperkuat saat ada postingan PDIP di Twitter soal Megawati Soekarnoputri ajak anak muda berpolitik yang mendapat Retweet dari akun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca: Ahok Bebas dari Penjara, Tanda-tanda Bakal Gabung dengan PDIP Semakin Jelas, Ini Buktinya
Baca: Kunjungi Polres Minut, Kapolda Sulut Minta Kapolres Belikan Kaca Spion bagi Pengendara yang Ditilang
Baca: Keponakan Ashanty, Millendaru Buat Ulah Lagi, Posting Foto Tiduran Bareng Bule, Pacarnya?
Meski akun media sosial Ahok dioperasikan oleh Tim Basuki Tjahaja Purnama (BTP), publik tetap mengaitkan sosok eks Gubernur DKI itu dengan PDIP.
Adapun nama Ahok sudah gencar diberitakan bakal bergabung dengan PDIP setelah bebas dari penjara nanti.
Postingan itu, disebut-sebut menjadi salah satu tanda Ahok bakal bergabung dengan PDIP.
Tanda-tanda Ahok bakal bergabung dengan PDIP pun sudah banyak dikabarkan oleh rekan terdekat yakni Djarot Saiful Hidayat.
Kala itu, kabar soal kemungkinan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal bergabung dengan rekannya, Djarot Saiful Hidayat di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP bisa dibilang sudah sedikit menemukan titik terang.
Terbaru, salah satu clue berupa percakapan antara Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Djarot Saiful Hidayat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kini terungkap.
Dalam percakapan itu, Djarot Saiful Hidayat membocorkan isi pembicaraannya dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahokdalam sambutan acara Safari Politik Kebangsaan jilid III PDIP di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (14/12/2018).
Adapun Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan keinginan Ahokuntuk bergabung dengan PDIP.
Menurut keterangan Djarot Saiful Hidayat, Ahok mengatakan bahwa ada partai lain yang merayunya untuk bergabung.
"Kemarin, saya ketemu Pak Ahok. Cerita di situ, dia dirayu oleh partai tertentu untuk masuk," ungkap Djarot di aula Hotel Wings, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Namun, kata Djarot Saiful Hidayat, Ahok secara tegas menolak tawaran itu karena ia hanya ingin bergabung dengan PDIP.
Baca: Ahok Bebas dan Dikabarkan Akan Nikahi Bripda Puput, Dewi Perssik: Salam Sayang dari Aku, Kangen!
Baca: Resmi Cerai, Hubungan Gisella Anastasia & Gading Marten Justru Makin Membaik, Sering Lakukan Ini
"Ahok bilang tidak. Kalau dia mau masuk partai, 'saya hanya ingin masuk PDIP'," kata Djarot Saiful Hidayat, menirukan ucapan Ahok.
Selain itu, Djarot Saiful Hidayat melanjutkan bahwa meskipun Ahok ingin bergabung dengan PDIP, Ahok mengaku tidak mau menjadi pengurus.
"Saya tidak mau jadi pengurus, jadi anggota biasa saja, supaya saya bisa membantu pemikiran, dan membantu kader partai di tingkat ranting dan PAC (Pengurus Anak Cabang)," ucap Djarot Saiful Hidayat kembali meniru ucapan Ahok.
Dijelaskan oleh Djarot Saiful Hidayat, alasan Ahok tersebut lantaran sebagai pengurus partai yang mengisi jabatan di struktur eksekutif dan legislatif, sering lupa membantu kader yang kesulitan.
Jadi Ahok ingin membantu kader PDIP yang tengah kesulitan.
Seperti merealisasikan program bedah rumah.
"Ngobrol sama Pak Ahok, kita cari yayasan biar bisa bantu mereka. Supaya anggota DPRD melek, perlu ada bedah rumah untuk membangun rumah-rumah kumuh, supaya menjadi rumah yang sehat," kata Djarot Saiful Hidayat.
Pernah Ungkapkan Hal yang Sama
Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menuturkan keinginan langkah dunia politik Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok jika bebas dari jeratan hukuman penjara.
Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (27/11/2018), menurut Djarot Saiful Hidayat, Ahok menyampaikan ingin bergabung dengan partai PDIP.
Dalam keterangan yang diberikan Djarot Saiful Hidayat, ia menuturkan Ahok menilai PDIP merupakan partai yang berani berada di garis depan, ketika ada pihak yang melawan ideologi Pancasila.
Hal itu disampaikan Djarot Saiful Hidayat saat memberikan sambutan dalam rangka konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 di hadapan ratusan kader PDIP yang mengenakan kemeja merah dengan lambang banteng moncong putih.
"Di samping itu, dia harusnya memilih PDIP. Karena yang berani betul di garis depan, ketika ada yang melawan Pancasila, ketika ada yang menghina seseorang warga negara, mencaci, membenci, dan sebagainya, yang berani paling depan adalah PDIP," kata Djarot Saiful Hidayat mengulang pembicaraannya dengan Ahok.
Baca: Lucky Senduk: PDI-P Solid Dukung Jokowi-Maruf
Selain itu, Ahok melalui Djarot Saiful Hidayat mengatakan PDIPmenjadi partai yang paling semangat membela Ahok ketika terlibat kasus.
Terutama kader-kader PDIP, utamanya dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ketika dia dihajar seperti itu di Jakarta, saya juga dihajar seperti itu. Yang paling berani membela, menunjukkan sikapnya adalah kader-kader PDIP, utamanya wabilkhusus dari Daerah Istimewa Yogyakarta datang juga ke Jakarta," kata Djarot Saiful Hidayat.
Sebelumnya, Djarot Saiful Hidayat juga menyampaikan Ahokmeminta pendukungnya atau Ahokers jangan sampai golput.
Melalui Djarot Saiful Hidayat, Ahok meminta para pendukungnya memberikan suaranya kepada pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.
Berpeluang ke Partai Nasdem?
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah mantan gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Jokowi, disebut bakal bebas dari penjara pada Januari 2019.
Terkait hal itu, Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Bestari berharap nanti Ahok langsung kembali berpolitik, dukung Jokowi di Pilpres 2019 dan jika sang petahana kembali dipercaya memimpin lima tahun lagi, Ahok bisa mengisi kabinet pemerintahan Jokowi.
Baca: Nama Basuki Tjahaja Purnama Tertera Dalam Surat Pengantar Menikah Sebagai Calon Mempelai Pria
"Saya berharap Ahok juga bisa lah mengisi jajaran kabinet Jokowi ke depan bila perlu," ujar Bestari Barus saat dihubungi, Rabu (12/12/2018) seperti dikutip dari Wartakotalive.com.
Bestari Barus juga menyebut jabatan yang sesuai Ahok, bila seandainya diproyeksikan masuk ke dalam kabinet Jokowi, yakni kementerian yang terkait kemaslahatan masyarakat.
Sosok Ahok dianggap bisa menempati bidang sosial.
"Yang terkait dengan kemaslahatan masyarakat. Macem-macem lah banyak, bisa (juga) di bidang sosial," ujar Bestari Barus.
Sebab menurutnya, hak politik seseorang tak bisa dibatasi begitu saja.
Sama halnya dengan urusan pilihan partai Ahok nanti.
Bestari Barus mengatakan, Indonesia masih membutuhkan sosok kepemimpinan seperti Ahok, dan potensi dirinya masuk ke dunia politik setelah bebas, dianggap masih terbuka lebar.
"Saya kira hak politik seseorang itu tidak dapat dibatas-batasi, apakah dia ingin berkiprah di dunia politik lagi atau tidak, itu menjadi pilihannya dia. Ahok, saya kira potensi yang bagus untuk negeri ini. Saya berharap Ahok tetap berkarya," papar Bestari Barus.
Partai Nasdem, lanjut Bestari Barus, terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin merapat ke partainya, asal sosok tersebut memenuhi persyaratan partai pimpinan Surya Paloh itu.
Bila pilihan parpol Ahok jatuh ke Nasdem, itu sama seperti melanjutkan rencana sang mantan Gubernur DKI itu sebelumnya.
Karena, kata Bestari Barus, Ahok pernah punya rencana mendeklarasikan diri bergabung ke Partai Nasdem beberapa waktu lalu.
"Semua partai terbuka untuk menerima siapa pun bergabung yang memenuhi persyaratan. Kalau pun Ahok mau ke Nasdem, ya itu berarti saluran politik yang juga dari awalnya sudah ada. Kan dulu dia mau mendeklarasikan Nasional Demokrat (Nasdem)," kata Bestari Barus.
Bebas 24 Januari 2019
Adik kandung Basuki Tjahaja Purnama, Fifi Lety Indra, memastikan sang kakak, Ahok bebas pada hari ini, Kamis (24/1/2019).
Menurut Fifi Lety Indra, Ahok bebas pada Januari 2019 berdasarkan hitungan resmi setelah pada Natal 2018 ini kembali mendapat remisi.
Adapun Fiti Lety Indra yang juga pengacara Ahokmengatakan, banyak pertanyaan yang ditanyakan wartawan soal kebabasan Ahok.
"Banyak pertanyaan dari teman-teman wartawan dan orang-orang yang care soal berita #Ahok bebas murni 24 Januari," ujar Fifi Lety Indra di akun instagramnya.
Lety melanjutkan, "Ya...Ini memang hitungan resmi setelah dapat remisi natal 25 December ini. Kita doa kan saja ya semua yang terbaik. Pada akhirnya kita semua anak bangsa punya hak dan kewajiban yang sama untuk bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia."
Baca: Nama Basuki Tjahaja Purnama Tertera Dalam Surat Pengantar Menikah Sebagai Calon Mempelai Pria
Status lengkap Fiti Lety Indra.
@fifiletytjahajapurnamaSejak kemarin sampai sore ini kembali byk pertanyaan dari teman2 Wartawan dan org2 Yg care soal berita #Ahok bebas murni 24 Januari?
Iya...Ini memang hitungan resmi setelah dapat remisi natal 25 Desember ini.
Kita doa kan saja ya semua Yg terbaik, pada akhirnya kita semua anak bangsa punya hak dan kewajiban Yg sama utk bisa memberikan Yg terbaik utk Indonesia.
Ucapkan Selamat
Sempat pada H-12 bebasnya Ahok, beredar foto Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memakai jaket berwana merah.
Jaket merah tersebut dipakaikan oleh Ketua Umum PDIPMegawati Soekarnoputri kepada Ahok.
Terlihat Megawati Soekarnoputri ditemani Djarot Saiful Hidayat, mantan Gubernur DKI Jakarta, saat memakaikan jaket berwarna merah tersebut.
Adapun pada foto trsebut, Ahok terlihat tertawa ceria saat dipakaikan jaket merah tersebut.
Foto Ahok dipakaikan jaket merah oleh Megawati Soekarnoputriitu dipasang di akun instagram Ahok, kemarin.
Pada akun instagram Ahok itu tertulis harapan agar PDIP tetap menjadi partai yang mempersatukan Indonesia melalui nasionalisme.
@basukibtp: Diposting oleh @timbtp : Selamat #HUT46PDIPSeru Semoga terus menjadi partai yang selalu mempersatukan Indonesia melalui nasionalisme dan selalu berpegang teguh untuk terus membumikan ideologi Pancasila.
Selamat Menghirup Udara Bebas
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan pidato awal tahun 2019 di hadapan ratusan kader PSI yang hadir dalam kegiatan #Festival11, di Trans Convention Centre, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (11/1/2019).
Dalam pidatonya, Grace menyinggung tentang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang akan bebasdari hukumannya.
“Salah satu korban fitnah dan politisasi SARA, adalah Basuki Tjahaja Purnama, yang akan bebas dua pekan lagi. Orang yang berjasa memajukan Jakarta, justru dijebloskan ke penjara lewat politisasi SARA,” kata Grace, Jumat malam.
Sebagai perwakilan PSI, Grace Natalie memberikan ucapan selamat kepada Ahok yang akan segera bebas dari hukuman.
“Kepada Pak Ahok, saya dan teman-teman PSI mengucapkan selamat menghirup udara kebebasan,” tutur dia.
Grace menambahkan, Ahok merupakan influencer lahirnya PSI.
“Partai Solidaritas Indonesia adalah partai yang didirikan di atas semangat yang dihidupkan Basuki Tjahaja Purnama,” ungkap dia.
Untuk itu, lanjut Grace Natalie, PSI akan terus mengusung semangat seorang Ahok yang dinilainya sebagai salah satu politisi berkualitas di Indonesia.
“Kami anak-anak PSI akan selalu mendukung, mendoakan, dan terus menjaga api yang telah dinyalakan Basuki Tjahaja Purnama,” ujar dia.
Kenangan di Penjara, Punya Band
Di dalam penjara, eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan bebas hari ini, Kamis (24/1/2019), menceritakan beberapa kenangan.
Salah satunya adalah, kenangan Ahok yang disebut-sebut memiliki sebuah band bernama BTP.
Diceritakan eks Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, Ahok ternyata punya band selama ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua.
Band itu diberi nama BTP, sesuai dengan singkatan nama asli Ahok.
Namun pada band tersebut, BTP mempunyai arti Band Teman Penjara. Adapun posisi Ahok adalah sebagai vokalis.
Menurut Djarot Saiful Hidayat, tujuan Ahok bermusik untuk mengisi waktu kosong.
"Biasanya hanya main di ruang transit begitu kan, jadi dia latihan buat mengisi waktu," ujar Djarot Saiful Hidayat, Selasa (22/1/2019), dikutp dari Tribunnews.
Djarot Saiful Hidayat ingat betul, selama ini Ahok mempunyai kelemahan di bidang olah vokal.
Kendati demikian, Djarot Saiful Hidayat tetap mengapresiasi kegiatan rekannya itu.
Salah satu lagu yang cukup sering dimainkan oleh BTP ini adalah lagu "Bongkar" milik Iwan Fals.
"Vokalnya memang masih hancur, tapi minimal tahu nada. Enggak fals banget," ungkap Djarot.
Sambil berseloroh, Djarot mengatakan suara Ahok tidak bagus.
Baca: Ahok dan Bripda Puput Akan Menikah, Lurah Ungkap Surat Pengantar Nikah Rampung Sebelum BTP Bebas
Namun ini justru menjadi ciri khas band itu.
Djarot senang karena kekurangan ini justru digunakan Ahokuntuk mengisi waktu luang di Mako Brimob.
"Dia senang-senang begitu untuk menguatkan dirinya. Artinya dia ini betul-betul saya lihat hebat ya. Teruji, enggak cengeng begitu lho," ujar Djarot Saiful Hidayat.
"Kan ada yang cengeng dalam kondisi seperti ini meminta belas kasih," lanjut Djarot Saiful Hidayat.