Jokowi Rebut Massa Mengambang: Begini Cara PDIP Sulut Gaet Milenial

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Lodie_Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPRD Sulawesi Utara fraksi PDI Perjuangan, Adriana Dondokambey

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Swing voters (massa mengambang) yang jumlah mencapai 25 persen jadi rebutan kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hasil survei lembaga survei nasional, Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menyebutkan, debat capres pada Kamis (17/1/2019), cukup berhasil menekan angka swing voters. Sehari sebelum debat tercatat 25,2 persen orang yang punya hak pilih tapi belum tentukan pilihan.

Hasil survei pascadebat, pemilih mengambang tinggal 9,4 persen. Artinya debat capres berhasil menekan angka swing voters (lihat grafis).
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf di Sulawesi Utara, Adriana Dondokambey mengatakan, timnya punya cara unik menggaet pemilih mengambang.

"Kita banyak lakukan aksi sosial, semisal melakukan bersih Kota Manado yang dilanda wabah demam berdarah dengue (DBD) dan masuk kategori kota kotor," kata politikus PDIP kepada tribunmanado.co.id saat menjadi narasumber acara bela negara di SMK Negeri 1 Airmadidi akhir pekan lalu.

Sebut Adriana, pihaknya memilih melakukan aksi nyata sebagai kontra dari hoaks di media sosial. Dengan begitu, kata dia, kubu Jokowi-Ma’ruf akan menjaring banyak pemilih yang masih ragu.

"Kita juga paparkan mengenai keberhasilan pemerintah seperti dalam bidang infrastruktur dengan cara yang logis hingga menarik perhatian pemilih mengambang khususnya kawula muda Manado," kata dia. Adriana hakul yakin Jokowi bakal menang besar di Sulut. Dia mematok target 80 persen perolehan suara.

Kubu Prabowo-Sandiaga di Sulut juga yakin banyak pemilih mengambang akan menjatuhkan pilihan pada Prabowo pascadebat pertama. "Yang disampaikan Prabowo sangat membumi," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulut, Melky Suawa kepada tribunmanado.co.id via ponsel tadi malam.

Dikatakan Suawa, apa yang disampaikan Prabowo jelas dan terukur. Hal tersebut memberi arah bagi pemilih yang belum menjatuhkan pilihan. "Apa yang disampaikan tidak mengambang," beber dia.

Ungkap dia, Prabowo juga bakal menarik hati para pemilih milenial karena apa yang disampaikan
mudah dicerna dan diingat masyarakat. "Ada figur Sandiaga Uno, pastinya akan menarik generasi muda dan emak-emak," beber dia.

Analis Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengungkap hasil survei KedaiKOPI menunjukkan pengaruh positif debat capres pada swing voters.

"Setelah debat (capres dan cawapres) alhamdulillah ada kepastian, tadinya dari 25,2 persen belum menentukan pilihan dan setelah menonton debat jadi turun tinggal 9,4 persen," katanya saat diskusi bertema Panggung Dramaturgi Debat Capres di Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).

Kemudian, dia melanjutkan, ide-ide kedua kubu capres lebih disukai pascadebat, yaitu 44,4 persen mengatakan idenya oke.

Kendati demikian, ia menambahkan responden menilai kedua pasangan capres ini, baik Prabowo dan Jokowi tidak memiliki hal yang baru untuk disampaikan. Ini terlihat dari 61,3 persen responden menilai Jokowi tidak memiliki hal yang baru untuk dibicarakan sementara Prabowo hanya 54,1 persen.

Sementara, untuk penilaian personal, responden menilai capres Jokowi lebih unggul 55 persen dibandingkan Prabowo yang hanya mendapatkan 32,3 persen. Kemudian responden yang berpendapat performa kedua capres sama baiknya yaitu sekitar 11 persen.

"Jadi secara keseluruhan, secara kasat mata kemarin Jokowi unggul. Pak Prabowo di bawah (Jokowi)," ujarnya.
Sementara untuk kategori cawapres, dia menambahkan, dimenangkan oleh Sandiaga 72,5 persen dan pasangan

Halaman
123

Berita Terkini