TRIBUNMANADO.CO.ID - Praktek prostitusi sudah ada sejak zaman dulu dan terus berkembang zaman dan tempat.
Tak terkecuali di Sulawesi Utara, praktek prostitusi di Kota Manado dan Kota Bitung sudah bukan rahasia lagi.
Para pekerja seks komersil pun tak hanya menjajakan diri di jalan. Namun, sudah lama menawarkan diri melalui media online.
Kendati begitu, keberadaan PSK konvensional pun tak pernah kalah dari prostitusi online.
Tarifnya relatif, tergantung lokasi dan tipe PSK.
Meski begitu ada banyak kisah yang dialami para PSK di Bitung dan Manado.
Baca: Kisah Ibu Muda jadi PSK di TKB Manado: Berawal Balas Dendam Suami Selingkuh hingga Ingin Tobat
Berikut cerita 5 PSK yang sempat diwawancarai tribunmanado.co.id beberapa waktu lalu :
1. Dibayar Uang Palsu
Seroang PSK bernama Ratna (23) yang mangkal di belakang Pengadilan Negeri Manado mengaku tertipu pelanggan, A (23) warga Pakowa yang membayar dengan uang palsu.
Dia dibayar Rp 450 ribu dengan pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Uang tersebut dicetak menggunakan printer cetak.
2. Jual Diri Untuk Bayar Utang
Seroang wanita berinisial F (21) mengaku dipaksa menyerahkan kehormatannya kepada laki-laki yang bersedia membayar utangnya yang mencapai Rp 25 juta.
Sejak kejadian itu membuat F jatuh ke dunia prostitusi. Dia jatuh ke pelukan pria satu ke pria lainnya.
Dia kabur dari kampung halamannya di Kotamobagu keadaan hamil hingga melahirkan di Manado.