Update Buaya Makan Manusia di Minahasa - Polda Sulut Bicara Tersangka, WN Jepang 'Lari' ke Ternate

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buaya pemangsa Deasy Tuwo memiliki panjang sekitar 5 meter dan berat 600 kilogram.

Novie Supit:  Jangan jangan buaya darat so makan duluan kong depe sisa kase pa buaya aer.

Yuri BlessFull: Buaya binatang buas suka skali makan darah segar.. sedangkan cuma kasih bau darah dia so buas.. kalau memang dia korban buaya masa nyanda tlang samua.. # indikasi korban so jd bangkai(so mati dulu ) baru lempar di kolam buaya..krn setahu saya buaya tdk suka bangkai ..

Riyani Catur Wahyuni: kalo mnrt qt nda msk di akal ni Almh. cuma gara2 tapalisi da se mkn buaya.kemungkinan Almh jd korban pembunuhan.nda menutup kemungkinan siapa tau ada kecemburuan sosial karena yg qt dgr di berita Almh. kepala Lab di perusahaan tsb.ato jg nda menutup kemungkinan diperkosa lalu di bunuh

Fer-go:Sepertinya banyak Kejanggalan2 yg patut di selidiki,...!?!?!
Kemungkinan Buaya darat yg memangsa lebih dahulu,.... !?!?! Di usut sampai tuntas,...itu,.

Ancen Jansen: Ini bisa2 indikasi pembunuhan... Bkg bgni spya kase ilang jejak,, pasti akan terkuak ini samua

Selain berkomentar di Facebook, sejumlah netizen juga saling berkomentar di grup WhatsApp.

Salah satu pengguna WhatsApp bernama Alif Suhendar menanyakan kebenaran soal informasi  jika hasil visum, sang pawang Deasy Tuwo sudah meninggal terlbih dahulu sebelum diterkam.

AlifDri, org ranowangko bilang hasil visum tu cewek so lebih mati dulu sebelum diterkam, dari hari kamis kata. Nyanda tapalisi org bilang. Betul itu ?

Ut Rinaldi: di grup manguni byk pendapat lain

Ut Julius: Kalau menurur qt kyknya xnda t plisi.. kyk ya di perkosa.. baru drg buamg.. spalnya dpe baju ilang Kalau mau di bilang buaya mkg.. setidaknya baji sblh ada.

Kapolres Tomohon AKBP Raswin Bachtiar Sirait, melalui Wakapolres Kompol Joyce Wowor mengatakan jika pihaknya hingga kini masih melakukan pemeriksaan ke semua pihak terkait.

“Masih kita lidik. Pokoknya semua yang  berhubungan dan memiliki sangkut paut dengan korban baik pekerja, pemilik, keluarga hingga saksi yang pertama kali menemukan korban semua kita periksa,” terang Wowor.

Diberitakan sebelumnya, salah satu warga Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) bernama Deasy Tuwo meninggal dimakan buaya.

Buaya itu bernama Merry dan sudah berusia lebih dari 20 tahun.

Menurut mantan petugas keamanan di perusahaan CV Yosiki,  Noldy Pinontoan, buaya bernama Merry itu dibeli di Bitung pada tahun 1999.

Baca: 5 Berita Terpopuler Sepekan - Viral Video Pengeroyokan Siswi SMP hingga Buaya Terkam Deasy Tuwo

Namun, awalnya perusahaan tersebut membeli dua ekor buaya, tapi hanya Merry yang bertahan hingga saat ini.

Diketahui, pemilik dari buaya tersebut adalah seorang WNA asal Jepang bernama Ochiai.

Di perusahaan milik Ochiai, selain memelihara buaya juga memelihara ikan arwana.

Buaya yang sudah dua dekade itu ternyata gemar makan makanan segar.

Buaya pemangsa Deasy Tuwo memiliki panjang sekitar 5 meter dan berat 600 kilogram. (ISTIMEWA)

Mantan pekerja di perusahaan CV Yosiki, Merry Supit (36) mengatakan jika buaya tersebut harus diberi makanan segar.

Bila makanan itu telah mengalami proses pembekuan, maka ia tidak akan memakannya.

"Semuanya harus fresh, dia tak mau makan bila sudah dibekukan atau sudah mati beberapa hari," katanya dikutip dari artikel 'Buaya Penyerang Deysi Bernama Merry, Ini Penjelasan Mantan Pengurus Buaya yang Juga Bernama Merry', Jumat (11/1/2019).

Buaya yang menerkam Manusia saat di Evakuasi (ISTIMEWA)

Teknik memberi makanannya pun tidak sembarangan.

Pasalnya, pemberi makan harus berada di dekat kandang buaya itu dan menunggu hingga mulutnya terbuka.

Baca: Tegang, Buaya Pemakan Manusia di Tombariri Dievakuasi, Satu Giginya Copot

"Kami mendekat ke kandangnya lalu menepuk-nepuk dinding bagian dalam kandang itu sampai buaya datang mendekat dan membuka mulutnya, tinggal melempari makannnya," imbuhnya dengan judul artikel 'Sandal Deysi Sebelah di Kandang Buaya, Sebelah di Luar, Ini Dugaan Merry Penyebab Deysi Diterkam', Jumat (11/01/2019).

(Tribunmanado/Indri Fransiska Panigoro/Crz/Fer)

Berita Terkini