Curah Hujan Tinggi, Bencana Mengintai Sulut, Billy Lombok Ingatkan Pemerintah Antisipatif
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Curah hujan meningkat hingga pertengahan Januari 2019.
Legislator DPRD Sulut, Billy Lombok kembali mengingatkan, pemerintah harus siaga dengan program antisipatif.
"Alam Sulawesi Utara begitu indah, perlu dibarengi dengan program antisipatif yang tidak hanya sebatas seminar dan sejenisnya, deteksi dini, alat dan infrastruktur lengkap deteksi," kata dia.
Ia meminta pemerintah, mengaktifkan call center yang dapat menerima laporan longsor, pohon rubuh dan penanganannya.
Baca: Debit Air di Pos Pemantauan WFC Dendengan Luar Mendekati Waspada
Baca: BMKG Peringatan Cuaca di Sulut Bakal Terjadi Hujan Lebat, Waspada Banjir dan Tanah Longsor
Baca: BREAKING NEWS: Banjir Meluap di Pusat Kota Bitung, Air Capai Betis Orang Dewasa
"Yang terjadi sekarang, mati lampu, PLN persoalkan alam, di lain pihak pemerintah yang menangani itu belum tentu terinformasi," ujar dia kepada tribunmanado.co.id, Selasa (15/1/2019).
Selain itu, provinsi dan kabupaten, harus terus berkoordinasi tentang penanganan sebuah kejadian bencana
"Banyak masyarakat yang korban dan mencari jalan keluar sendiri, bahkan membahayakan dirinya sendiri karena sebenarnya tidak terlatih untuk itu," ujar dia.
Penting juga, untuk masyarakat jangan cepat menyebarkan informasi tanpa mengkonfirmasi.
"BMKG penting sekali serius dalam memberikan prediksi kepada pemerintah daerah agar pemda dapat membuat perencanaan yang mantap," ujar dia. (ryo)
Cuaca dan Gelombang Laut Sulut 3 Hari ke Depan
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) belakangan sering diguyur hujan. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sulut sedang dalam musim penghujan.
"Diperkirakan puncak hujannya pada Januari sampai awal Februari 2019 nanti," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Carisz Kainama saat dihubungi Tribunmanado.co.id, Senin (14/01/2019).
Ia menambahkan, untuk intensitas hujan bisa berpeluang terjadi dan durasinya pada saat ini tak menentu. "Bisa cepat, bisa juga lama," kata dia.
Ia pun mengimbau bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir untuk meningkatkan kewaspadaan jika melihat tanda-tanda berbahaya.