Yuri BlessFull: Buaya binatang buas suka skali makan darah segar.. sedangkan cuma kasih bau darah dia so buas.. kalau memang dia korban buaya masa nyanda tlang samua.. # indikasi korban so jd bangkai(so mati dulu ) baru lempar di kolam buaya..krn setahu saya buaya tdk suka bangkai ..
Riyani Catur Wahyuni: kalo mnrt qt nda msk di akal ni Almh. cuma gara2 tapalisi da se mkn buaya.kemungkinan Almh jd korban pembunuhan.nda menutup kemungkinan siapa tau ada kecemburuan sosial karena yg qt dgr di berita Almh. kepala Lab di perusahaan tsb.ato jg nda menutup kemungkinan diperkosa lalu di bunuh
Kemungkinan Buaya darat yg memangsa lebih dahulu,.... !?!?! Di usut sampai tuntas,...itu,.
Ancen Jansen: Ini bisa2 indikasi pembunuhan... Bkg bgni spya kase ilang jejak,, pasti akan terkuak ini samua
Selain berkomentar di Facebook, sejumlah netizen juga saling berkomentar di grup WhatsApp.
Salah satu pengguna WhatsApp bernama Alif Suhendar menanyakan kebenaran soal informasi jika hasil visum, sang pawang Deasy Tuwo sudah meninggal terlbih dahulu sebelum diterkam.
Alif: Dri, org ranowangko bilang hasil visum tu cewek so lebih mati dulu sebelum diterkam, dari hari kamis kata. Nyanda tapalisi org bilang. Betul itu ?
Ut Rinaldi: di grup manguni byk pendapat lain
Ut Julius: Kalau menurur qt kyknya xnda t plisi.. kyk ya di perkosa.. baru drg buamg.. spalnya dpe baju ilang Kalau mau di bilang buaya mkg.. setidaknya baji sblh ada.
Kapolres Tomohon AKBP Raswin Bachtiar Sirait, melalui Wakapolres Kompol Joyce Wowor mengatakan jika pihaknya hingga kini masih melakukan pemeriksaan ke semua pihak terkait.
“Masih kita lidik. Pokoknya semua yang berhubungan dan memiliki sangkut paut dengan korban baik pekerja, pemilik, keluarga hingga saksi yang pertama kali menemukan korban semua kita periksa,” terang Wowor.
Diberitakan sebelumnya, salah satu warga Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) bernama Deasy Tuwo meninggal dimakan buaya.
Buaya itu bernama Merry dan sudah berusia lebih dari 20 tahun.
Menurut mantan petugas keamanan di perusahaan CV Yosiki, Noldy Pinontoan, buaya bernama Merry itu dibeli di Bitung pada tahun 1999.
Baca: 5 Berita Terpopuler Sepekan - Viral Video Pengeroyokan Siswi SMP hingga Buaya Terkam Deasy Tuwo
Namun, awalnya perusahaan tersebut membeli dua ekor buaya, tapi hanya Merry yang bertahan hingga saat ini.
Diketahui, pemilik dari buaya tersebut adalah seorang WNA asal Jepang bernama Ochiai.