Mengonsumsi cakram secara harafiah bisa membuat badan jadi keram, namun kram-kram ini lebuh merujuk ke kandungan alkohol dari cap tikus itu sendiri.
Baca: Jelang Debat, PDIP Sulut Beri Masukan ke TKN Jokowi, Gerindra Paparkan Masalah Kopra ke Hasjim
Cakram merupakan cap tikus yang punya kandungan alkohol di atas 50 persen.
Istilah cakram ini muncul di sentra produksi captikus di Minsel di daerah Motoling.
Selain cakram, istilah cap tikus dengan kadar alkohol tinggi sering disebut istilah setempat cap tikus bakar manyala.
2. Pinaraci
Pinaraci merupakan satu di antara varian racikan cap tikus yang cukup populer di kalangan masyarakat Sulut.
Minuman captikus ini ditampung dalam sebuah wadah biasanya botol besar yang berisi sejumlah bahan rempah.
Lasimnya bahan rempah pinaraci yakni ginseng, kayu manis, vanili, cengkeh dan bahan lainnya.
Baca: Fakta-fakta di Balik Pembunuhan Ibu dan Anak oleh 3 Calon TKI
Ada pula sejumlah variasi tergolong ekstrem memasukan anak rusa bahkan ular.
Pinaraci biasa disiapkan selain untuk konsumsi sendiri, sering untuk disajikan menyambut tamu yang datang.
3. Saledo
Saledo sebenarnya merupakan nama minuman tradisional Minahasa berbahan air nira sebelum tenar disebut cap tikus.
Belakangan Saledo diidentikan dengan variasi minuman captikus yang diolah bercampur gula putih.
Gula putih dimasak hingga berwarna kecoklatan kemudian dicampur dengan cap tikus,menghasilkan minuman capt ikus berwarna kecokelatan.
Produksi Saledo masih skala rumahan.