Jelang Tahun Baru, Pedagang Kembang Api Jor-joran, Omsetnya Ratusan Ribu per Hari
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferra F. Sahibondang
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tahun 2019 tinggal beberapa hari. Momen mendekati Tahun Baru menjadi saat paling dinanti para pedagang musiman yang biasa menjajakan kembang api dan produk sejenisnya.
Hampir di semua jalan-jalan utama Kota Manado--bahkan kota-kota lainnya di Sulut--pedagang kembang api terlihat. Mereka bak jamur di musim hujan.
Baca: Akhirnya, Cap Tikus Minsel Legal, Berpita Cukai dan Kemasan Menarik Mulai Dijual di Bandara Samrat
Baca: BMKG: Waspada, Malam ini Puncak Gelombang Tinggi dan Angin Kencang di Sulut
Heni Lomboan (38) salah satu pedagang kembang api di seputaran eks Bioskop Presiden Manado mengaku menjual kurang lebih 40 jenis petasan, tergantung permintaan pelanggan. "Kisaran harganya variatif, mulai Rp 2 ribu hingga Rp 600 ribuan," ujar Heni, Jumat (28/12/2018).
Heni mengakui menjual kembang api hanya sementara. Ia sebelumnya menjalani profesi sebagai penjual daging ayam.
Heni biasanya menjajakan dagangannya mulai dari jam 9 pagi hingga 12 malam. "Paling ramai pembeli sore, mulai jam empat," ujarnya.
Baca: 3 Pasutri di Sulut Tewas di Hari yang Sama, Berikut Fakta-faktanya dan Penyebabnya
Baca: Cara Hapus Akun Facebook Tanpa Kehilangan Foto dan Kontak
Dibandingkan tahun ini, Heni mengaku tahun kemarin masih lebih ramai pembeli dari tahun ini.
Dagangan Heni paling banyak diburu oleh anak-anak. Kebanyakan dari mereka sangat suka membeli salah satu kembang api merek Happy Flower dan Air Mancur.
Dengan usaha barunya itu, Heni bisa meraup omset sekitar Rp 500 ribu setiap hari.