Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pos pengamatan Gunung Api Karangetang rutin laporkan perkembangan aktivitas gunung pasca-dinaikkan statusnya menjadi level III atau siaga.
Didi Wahyudi, Petugas Pemantau Gunung Karangetang mengatakan bahwa status tersebut berubah pada Kamis (20/12/2018) sekitar pukul 18.00 Wita.
"Sejak saat itu kami laporkan rutin perkembangan setiap enam jam," jelas dia.
Berdasarkan data pantauan Jumat (21/12/2018) hingga pukul 12.00 Wita.
Baca: Jelang Natal, Penumpang di Pelabuhan Ulu Siau Meningkat Sepuluh Persen
Gunung yang memiliki ketinggian 1.784 mdpl tersebut bisa teramati dengan jelas kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Asap kawah II putih tipis - sedang sekitar 50 m.
Suara gemuruh lemah agak kuat di sertai hembusan asap putih tebal tekanan gas agak kuat sekitar 300 meter, lalu condong ke timut - timur laut.
Juga terjadi leleran lava sekitar 200 meter dan dari ujung leleran ke puncak terjadi guguran lava ke kali batuare sekitar 2000 meter, sedangkan guguran lava ke kali sumpihi antara 700 - 1000 meter.
Aktivitas kegempaan guguran terjadi 24 kali dengan amplitudo 3-6 mm, durasi 30-70 detik.
Baca: Bupati Sitaro Ingatkan ASN Tanggal 3 Januari Harus Ikut Apel Perdana
Gunung juga mengeluarkan sebanyak 25 kali dengan amplitudo 8-47 mm berdurasi 20-75 detik.
Tremor harmonik terjadi 32 kali dengan amplitudo 5-15 mm dengan durasi 45-160 detik.
Tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.5-3 mm dan dominan 2 mm
"Gempa tremor vulkanik harmonik masih terekam, sedangkan gempa tremor spasmodik terekam menerus," jelas dia.