Laporan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken
TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU - Pesona jembatan wisata mangrove di Desa Transpatoa, Kecamatan Helumo, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), yang dicat berwarna-warni mulai menarik wisatawan lokal menuju ke desa tersebut.
Jembatan yang di bangun menggunakan Dana Desa (Dandes) dan bantuan dari Kementrian Desa (Kemendes) sebesar Rp 1,5 miliar Jumat (14/12) terpantau sudah hampir selesai pembangunannya.
Baca: Gubernur Sulut Yakin Serapan Anggaran Pemprov Tembus 96 Persen
Baca: DLH Bolmong Dapat Bantuan 7 Motor Pengangkut Sampah
Dibangun mengelilingi hutan mangrove berdekatan dengan parkiran perahu nelayan menjadi primadona tersendiri bagi daerah yang bervisi religius.
Termasuk satu buah menara tempat peristirahatan bagi pengunjung sudah berdiri megah, dibawahnya terdapat tangga untuk membantu pengunjung naik ke atasnya.
Dari jembatan ini sejauh mata memandang dapat menyaksikan aktivitas melaut yang dilakukan nelayan dari desa tersebut.
Di bawah kaki-kaki jembatan tampak rumput limun yang merupakan makanan pokok dugong (duyung) dicela-cela tampak beberapa ikan penghuni bakau diantara kerapuh, pari, dan ikan terompet
Meski belum dibuka secara resmi karena ada tahap pengerjaan dimana pembangunannya sudah memasuki tahap finishing jembatan ini kerap dikunjungi pada hari libur.
Jembatan sepanjang lebih kurang 250-an meter dibangun dengan daya tinggi, meski berlari sekalipun jembatan ini tidak akan bergoyang.
"Biasanya pengunjung datang pada hari Sabtu dan Minggu, sementara pada hari biasa hanya warga sekitar yang datang," jelas Arif nelayan yang mendaratkan perahunya di bibir pantai tersebut.
Objek wisata yang rencanannya diresmikan pada akhir tahun ini oleh Bupati Iskandar Kamaru menjadi objek wisata baru yang diburu oleh para kaula muda.
Baca: Penampilan Maia Estianty saat Bertemu dengan Melaney Ricardo Jadi Sorotan, Hamil?
Baca: Dita Soedarjo Beri Klarifikasi Penyebab Putus dengan Denny Sumargo
Foto-foto jembatan ini menjadi ikon betapa indahnya tanah Bolsel hampir sebulan ini seringenghiasi layar akun sosial Facebook warga Bolaang Mongondow Raya (BMR).
"Tempatnya indah dan cocok untuk dijadikan background foto selfie," jelas Wiwin pengunjung asal Kota Kotamobagu.
Sementara itu Sangadi (Kepala Desa) Transpatoa Anwar Stirman, mengaku apa yang dibangun adalah inovasi baru seperti yang diharapkan oleh Bupati Iskandar Kamaru dan mantan Bupati Haji Herson Mayulu.
"Kami ingin sesuatu yang berbeda dan tidak ada batasannya, menumbuhkan ekonomi kerakyatan melalui sektor pariwisata," jelasnya.
Baca: 6 Peristiwa Besar Indonesia Sepanjang Tahun 2018, Kerusuhan Mako Brimob Hingga Bom Surabaya
Tambahnya, ada beberapa prasarana lain yang sementara dibangun diantaranya tempat duduk serta beberapa pos pemberhentian dan lokasi khusus foto selfie.
"Saya harap desa lain juga termotivasi dan menjadikan Badan Urusan Milik Desa (BUMDes) sebagai pengelola. Sehingga berdampak ekonomi bagi desa dan masyarakat," tandasnya.