Dugaan Jual Beli Nilai di Unsrat, Dekan FISIP Periksa Lima Mahasiswa

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Fernando_Lumowa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dekan FISIP Unsrat, Novi Pioh

Dugaan Jual Beli Nilai di Unsrat, Dekan FISIP Periksa Lima Mahasiswa

Laporan wartawan Tribun Manado, Arthur Rompis

TRIBUN MANADO. CO. ID - Penyelidikan kasus dugaan pemalsuan nilai di Fisip Unsrat terus berlanjut.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Novi Pioh memeriksa lima mahasiswa yang nilainya berubah.

"Kami sementara menyelidikinya, " kata dia kepada Tribun Manado Kamis (13/12).

Jika terbukti ada jual beli nilai, pihaknya bakal menskors para mahasiswa itu.  "Tentu akan ada sanksi, " kata dia.

Indikasi jual beli nilai kembali mencuat di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Baca: Dosen Beber Dugaan Sindikat Jual Beli Nilai di Unsrat, Nilai Perpajakan Berubah dari C ke B

 

Baca: Dosen Unsrat Heran Nilai Mahasiswa Berubah: Rektor Kumaat Pecat Staf Nakal

 

Baca: Dugaan Jual Beli Nilai di Unsrat, Seorang Staf Dipecat, Pioh: Kalau Ada Dosen Terlibat Ya Dipecat

Nilai semester lima mahasiswa FISIP Unsrat pada mata kuliah perpajakan tiba tiba berubah dari C ke B dan dari E ke C.

Perubahan nilai tersebut diduga melibatkan sejumlah sindikat yang meluputi staf hingga pejabat teras Unsrat.
Magdalena Wulur, Dosen kelima mahasiswa tersebut membeber dugaan jual beli nilai itu.

Wulur yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unsrat ini terkejut begitu mendapati nilai kelima mahasiswa tersebut telah berubah.

"Saya terkejut begitu mendapati nilai di portal akademik berbeda dengan nilai yang saya berikan dalam DPNA, sungguh ini baru pertama kali terjadi selama saya menjadi dosen," kata dia.

Menurut dia, sesuai mekanisme yang berlaku, nilai yang ia berikan  dimasukkan ke portal akademik lewat staf di Unsrat.

Universitas Sam Ratulangi Manado (istimewa)

Pass portal tersebut dimiliki oleh penanggung jawab mata kuliah yakni Prof Welly Areros.

"Ketika saya minta pass dan saya buka ternyata nilainya sudah berubah, " kata dia.

Ternyata setelah diselidiki  perubahan nilai tersebut dilakukan oleh seorang tenaga honorer.

Dan ternyata diketahuinya kemudian, dalang kasus tersebut diduga seorang pejabat teras di Unsrat.

"Ada seorang pejabat teras yang menelepon staf tersebut, ini saya tidak duga," kata dia.

 

Baca: Hasil Lengkap Liga Europa: AC Milan dan Rangers Tersingkir, Arsenal Teruskan Tren Positif di Eropa

 

Baca: (VIDEO) Sejarah Hari Ini: Barcelona Siapkan Kontrak Pertama Lionel Messi di Sehelai Serbet Restoran

Ia pun menduga ada sindikat jual beli nilai di Unsrat dan kejadian itu sudah terjadi berkali kali.

Langkah selanjutnya ia mengirimkan surat keberatan ke Dekan atas masalah tersebut.
Wulur mengaku mengalami tekanan akibat sikap kritisnya itu.

"Mereka protes dengan postingan saya di medsos, padahal saya hanya membeber kasus itu tanpa menyebut pihak pihak yang terlibat, saya ditelepon, kemudian di SMS, seolah olah saya bersalah, " kata dia.

Wulur membeber, maksudnya membeber kasus tersebut karena Kecintaannya pada Unsrat.

Ia tak mau universitas yang sudah meraih akreditasi A dirusak  reputasinya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Saya mau citra kampus ini lebih baik, jangan dirusak oleh oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab, " kata dia.

Magdalena Wullur (Istimewa)

Menurut Wullur, jual beli nilai tersebut punya akibat yang merusak dunia  pendidikan.

"Prihatin karena justru  terjadi di mata kuliah perpajakan dimana perlu kejujuran, saya duga disini ada unsur gratifikasi, penyalahgunaan jabatan serta korupsi, " katanya.  

Berita Terkini