Jasad Ditemukan dalam Tong Setelah Dua Hari Hilang: Dufi Sempat Komunikasi dengan Istri

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Lodie_Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayat dalam drum ternyata Dufi

Mayat pertama kali ditemukan Sartika BT Saim (56), pemulung, saat sedang mencari barang rongsok. Temuan kemudian dilaporkan ke warga dan diteruskan ke polisi. Petugas Polsek Klapanunggal tiba di lokasi dan mengevakuasi mayat ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan sementara, mayat pria tanpa identitas itu ditemukan beberapa luka sekujur tubuhnya.

Sartika menuturkan, dia sedang mencari sisa rongsokan di drum sampah berukuran besar yang sebelumnya dijatuhkan dari sebuah mobil. Penasaran atas isi tong plastik itu, Sartika pun menghampiri dan melihat ke dalam drum volume sekitar 80 cm dan tinggi 150 meter.

Sartika  mengaku tak bisa tidur sebelum menemukan mayat dalam drum, Minggu (18/11) pagi. "Malamnya itu saya memang enggak bisa tidur dan itu tumben kemudian perasaan saya juga biasa aja, nah akhirnya saya ngambil wudhu, salat subuh kemudian berangkat mulung," kata Sartika kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui di lokasi.

Sartika mengaku berangkat jalan kaki sekitar pukul 05.30 WIB sambil mengais sampah yang ditemuinya di pinggir jalan. Setibanya di lokasi penemuan, ia melihat satu buah drum berwarna biru terikat lakban hitam dan tertutup alang-alang.

"Dari rumah pagi-pagi sudah muter sambil nyari-nyari sampah plastik, sampai disana saya lihat drum tertutup ilalang. Saya sudah senang tuh nemuin drum kan lumayan kalau ditimbang. Tapi pas saya buka malah ada kaki langsung saya teriak," ujarnya.

Saat teriak, ada seorang pengendara motor melintas. "Kaget terus teriak untung saja ada pengendara sepeda motor lewat dan merespon teriakan saya," ungkap Sartika.

Menurutnya lokasi tersebut menjadi tempat untuk memulung karena dijadikan tempat pembuangan sampah bahkan di sekelilingnya ditumbuhi alang-alang. "Iya saya sering mulung di sini karena lokasi tempat buang sampah. Nah kebetulan kemarin saya lihat drum biru yang sebelumnya enggak pernah lihat," ujarnya.

Selain itu lokasi penemuan dikenal sepi dari aktivitas karena berada di kawasan industri Kembang Kuning.

Batal Syukuran Anak

Menurut Doni, Dufi sempat menyebar undangan acara tasyakuran anak kepada keluarga dan kerabat. Dufi mengundang keluarga untuk datang ke rumahnya pada Minggu (18/11). "Beliau ngirim WA, hari Rabu atau Kamis. Beliau bilang mengundang kakak, atau ibu semua, Hari Ahad jam 11 sampai selesai untuk tasyakuran, rupanya itu benar jam 11 beliau diambil oleh Allah," kata Doni dikutip dari Warta Kota.

Dilihat dari akun Facebook Dufi Abdullah, Dufi baru saja merayakan ulang tahunnya. Dufi diketahui lahir pada 8 Oktober 1975. Ucapan selamat ulang tahun untuk Dufi juga mengalir deras dari rekan. Dufi diketahui merupana mantan wartawan di sejumlah media ternama. Kini Dufi diketahui mempunyai perusahaan bidang periklanan setelah meninggalkan dunia jurnalistik.

Guna kepentingan penyelidikan dan proses identifikasi, polisi mengevakuasi mayat Dufi ke Pusdokkes RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Minggu siang. Setelah proses autopsi selesai, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga, dan dimakamkan.

Lantaran malam hari tidak ada petugas penggali kubur, keluarga memutuskan jenazah disemayamkan sementara di Yayasan Yatim Piatu al-Khairiah, Tanjung Priok. Senin pagi, jenazah pria itu akhirnya dimakamkan di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara.  

Kaget, Ternyata Jasad Kawan Saya

Ucapan belasungkawa mengalir kepada Abdullah Fitri Setiawan alias Dufi (43 tahun). Misalnya, datang dari rekannya sesama jurnalis, Joko Intarto. “Saya tersentak. Kaget. Mayat yang ditemukan di dalam drum yang sedang heboh itu, ternyata jasad kawan saya. Dugaan polisi, dia menjadi korban perampokan,” ungkap Joko melalui unggahan di laman media sosialnya yang telah dikonfirmasi, Senin (19/11).

Halaman
123

Berita Terkini