TRIBUNMANADO.CO.ID - Kembali Diretas, 81 Juta Akun Facebook Pengguna Dijual ke Hacker
Facebook kembali diguncang prahara baru, setelah sebelumnya mengalami masalah privasi serius untuk setidaknya 30 juta akunnya.
Kini masalah baru yang dihadapi raksasa media sosial tersebut adalah adanya hacker yang membeberkan isi pesan pribadi yang ditulis di Facebook ke internet.
Namun jangan panik dahulu dan menyalahkannya ke keamanan media sosial milyaran massa ini, karena kali ini penyebabnya berbeda.
Menurut laporan BBC Rusia, bocornya pesan pribadi tersebut muncul setelah hacker dengan nickname FBSaler menawarkan untuk menjual informasi pribadi pengguna Facebook di sebuah forum.
Untuk memperlihatkan keaslian klaimnya, pesan pribadi dari 81 ribu akun Facebook dibeberkan di sana, termasuk di dalamnya nomor telepon dan alamat email.
Facebook sendiri menampik kesalahan berasal dari lubang keamanan baru.
Mereka mengatakan pencurian tersebut akibat malware yang ada di dalam browser extension.
Contoh dari extension tersebut antara lain Download Manager, musik player, dan juga untuk hal yang remeh seperti menunjukkan waktu dan pesan email.
Hacker tersebut berhasil masuk ke dalam komputer korbannya dan mengambil data Facebook karena penggunanya menggunakan extension yang tidak aman, atau tidak resmi dari penyedia browser.
Namun Google sendiri yang memiliki pangsa pasar sekitar 60 persen dari total penggunaan browser dunia, mengatakan bahwa extension berbahaya di Chrome sudah menurun drastis, tetapi tidak seluruhnya bisa diberantas.
Menurut klaim dari FBSaler, ia memiliki data pribadi dari percakapan di Facebook sebanyak total 120 juta akun.
Bila dihitung dari total pengguna bulanan Facebook yang mencapai 2 milyar, setidaknya 6 persen penggunanya menjadi korban.
BBC mengatakan akun yang terkena dampak terbesarnya berasal dari Rusia dan Ukraina, lalu akun dari Inggris, Amerika, Brazil, dan negara lain di dunia.
Entah apakah benar jumlah akun yang disandera oleh hacker tersebut memang sebanyak itu masih menjadi misteri, karena ia keburu menghilang dan masih dalam pengejaran.