TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bitung bersama dengan Pemerintah kota telah menetapkan program Pengurangan Resiko Bencana Terpadu Berbasis Masyarakat (Pertama) menjadi prioritas.
"Hingga saat ini sudah ada 9 kelurahan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dan sudah sejak beberapa tahun lalu penetapannya," kata Ketua PMI Kota Bitung Khouni Lomban Rawung Kamis (18/10/2018).
Baca: Memasuki Musim Penghujan, Ketua PMI Kota Bitung Imbau Masyarakat Waspada
Dikatakannya, hal ini penting karena Indonesia termasuk Bitung adalah supermarket bencana yang bisa saja datang tanpa diundang.
"Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana mengurangi resiko bencana tersebut diantaranya mengurangi kerentanan dan meningkatkan kapasitas, mengurangi kerentanan yaitu menghindari potensi bencana misalnya tidak tinggal pada wilayah rawan longsor dan banjir, melakukan penghijauan, melakukan hidup ramah lingkungan, mengurangi sampah plastik, serta hal terkait lainnya,” sebutnya.
Baca: Pelamar CPNS 2018 Segera Lengkapi Berkas Fisik, Besok Batas Akhir Pemasukan
Disamping itu perlu juga meningkatkan kapasitas yaitu melatih masyarakat untuk memiliki kesiap-siagaan menghadapi bencana.
Dengan mengidentifikasi potensi bencana di sekitarnya, mempersiapkan tas siaga bencana seperti yang telah disosialisasikan sebelumnya, serta menyiapkan evakuasi tercepat bila terjadi bencana.
"Semua ini perlu kita sosialisasikan dan edukasikan ke masyarakat agar masing-masing, secara pribadi dan keluarga siap untuk selamat,” jelas Ketua TP PKK Kota Bitung itu. (chi)