"Kurang tagate (tersangkut) di tangga kapal. Begini tidak bisa diselamatkan," katanya.
Baca Alkitab di Rakit
Aldi mengaku selalu membaca Alkitab di rakit untuk memperoleh kekuatan rohani selama sorang diri di laut
Dan dengan kehendak Tuhan yang Mahakuasa, ia diselamatkan Kapal Arpegio pada 31 Agustus 2016 setelah hanyut lebih dari satu bulan. Ia langsung diberikan air dingin atas permintaan Aldi sendiri.
"Memang ada air di rakit. Walau pernah minum air laut satu kali," katanya.
Ia lalu diberi makan kue dan diberi pakaian. Hari ketiga ia dipanggil kapten untuk ditanyai.
Di hari keempat, ia ditelepon kedutaan. Mereka akan meminta izin pemerintah Jepang agar bisa ke daratan.
Setelah sandar dalam perjalanan seminggu, surat-surat Aldi diurus. Keesokan harinya, ia diizinkan turun
Ia menginap di hotel dan naik kereta api dari Osaka. Aldi sempat melihat pemandangan di Jepang. "Saat itu saya telepon orangtua," katanya
Tangis pecah saat video call dibuat. Tak ada yang bicara, hanya suara sang ayah yang memperkenalkan diri"Ini kita," kata Alfian Adilang.
Sudah 3 Kali Hanyut
Mimpi beroleh uang banyak membawa sejumlah pemuda ke atas rakit.
Pekerjaan yang berisiko tinggi itu ternyata tak seindah mimpi.
Gaji yang mereka peroleh tak sepadan.
Net Kahiking, ibunda Aldi Adilang, nelayan yang hanyut dari rakit di pesisir pantai Ternate dan ditemukan di perairan Guam, menyebut, anaknya digaji sebulan Rp 2.500.000.