TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dulu menjadi korban penyiksaan berat majikannya.
TKI yang dulu bekerja di Hong Kong tersebut adalah Erwiana Sulistyangsih (27).
Fotonya dalam kondisi kurus dan terluka parah sempat menjadi sorotan publik pada Januari 2014.
"Dia sering memukul saya. Kadang-kadang dia memukul saya dari belakang, dan kadang dari depan. Saya sering dipukul hingga saya mengalami sakit kepala, dia memukul mulut saya (jadi) saya sulit bernapas," katanya, dilansir dari BBC Indonesia, Senin (8/12/2014).
Baca: (VIDEO) Setya Novanto Klaim Punya Bukti Valid Kasus Century
"Yang paling menjijikkan, aku dimandikan dan dikasih kipas angin sampe berjam-jam, ditelanjangi sama dia. Tak boleh ke kamar mandi, harus kencing di plastik, harus berak di plastik, karena dia tak mau rumahnya kotor," lanjut Erwiana, seperti dikutip dari BBC Indonesia, Jumat (29/12/2018).
"Cacat seumur hidup, ada luka gak bisa sembuh. Tulang belakang bengkok, kata dokter kalau hamil akan merasa berat bebannya untuk menyangga karena tak bisa bawa barang berat. Hidung mampet kalau batuk, karena patah tulang saat ditonjok. Mata juga (mengalami) gangguan," katanya lagi.
Kenangan buruk itu tak ayal membuat Erwiana mengalami trauma.
Baca: (VIDEO) Pemuda Ini Bunuh Diri setelah Lihat Pacarnya Diperkosa
'Bayaran' untuk setiap kesalahannya membuat Erwiana sulit melupakan masa kelam itu.
Namun, setelah empat tahun berlalu, belum lama ini luka dalam Erwiana tampaknya sudah mulai terobati.
Sabtu (8/9/2018) lalu, Erwiana berhasil mencapai mimpinya.
Tampak pada unggahan akun Facebook Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia - KABAR BUMI, Erwiana telah lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.
Tak hanya itu, ia bahkan berhasil menyelesaikan studinya dengan predikat Cum Laude.
Baca: (VIDEO) Kronologi Perampokan di Kemayoran, Korban Dipukul dan Disayat
Dilansir Tribun-Video.com dari Kompas.com, Selasa (21/1/2018), rupanya Erwiana terdorong untuk merantau ke Hong Kong oleh keinginannya untuk kuliah jurusan Akuntansi.
Ia juga ingin membantu perekonomian orangtuanya, yang bekerja serabutan.
Warga Dusun Kawis, Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur itu berangkat ke Hong Kong pada 27 Mei 2013 melalui PT Graha Ayu Karsa.