"Memang artinya BPOM agak berhadapan dengan produsen. Tapi sudah waktunyalah masyarakat kita ini harus diberdayakan. Bukan berarti SKM ini tidak boleh. Boleh, tapi tidak untuk anak di bawah 5 tahun karena SKM bukan susu pendamping anak-anak yang tumbuh kembang," ujar Okky.
Mantan model tersebut menduga adanya imbauan dari BPOM karena ada kasus yang terjadi. Kasus tersebut katanya ada di Sulawesi Tenggara. "Saya rasa pencetusnya ini ada dua anak diopname di Sulawesi Tenggara itu.
Itu sempat ramai. Itu ternyata setelah ibunya diwawancara, (anaknya) selalu dikasihnya SKM," ujar Okky.
Okky melanjutkan ceritanya soal dua anak yang sampai diopname itu. Menurut Okky, sang ibu selalu memberi anaknya SKM.
Padahal, kata Okky, susu hanyalah pendamping makanan utama anak. "Apa yang terjadi di Sulawesi Tenggara? Ada dua anak yang sampai opname karena malnutrisi, karena ibunya tidak memberikan makanan utama, tapi hanya memberikan, mencekoki dengan SKM itu tadi," ujar Okky.
Tidak Bergizi
Dr Juwalita Surapsari Spesialis Gizi Klinik (SpGK) mengungkapkan, dibanding susu pertumbuhan lain, kandungan protein kental manis termasuk kecil, yakni sekitar lima persen dari total kalori. Sementara susu pertumbuhan lain untuk anak bisa mencapai 18 persen.
"Kalau dibandingkan dengan susu pertumbuhan lain (secara kandungan protein), otomatis jauh," ujar Juwalita. Selain itu, kandungan gula dalam produk ini juga tinggi. "Jadi kalau dibilangg apakah susu kental manis bisa jadi pelengkap gizi anak? Jawabnya tidak, karena protein susu kental manis tidak cukup dan tidak sesuai kebutuhan," kata Juwalita.
Ia menegaskan, fungsi kental manis hanya penambah rasa pada makanan, seperti tambahan untuk salad buah. Anjuran ini berlaku bukan saja untuk anak, juga orang dewasa. Sebab, konsumsi produk kental manis berlebih bisa memicu beberapa risiko kesehatan, salah satunya sindrom metabolik seperti diabates.
Pemicu dari masalah kesehatan itu lantaran kandungan gula dan kalori tinggi, namun minim zat gizi. Risikonya adalah kegemukan.
"(Risiko kesehatan ini) berlaku untuk anak dan dewasa juga. Tapi, kalau saya lihat sekarang (paling rentan) adalah anak-anak, apalagi kalau orangtuamya belum terinformasikan kalau susu kental manis bukan susu," kata Juwalita.
Menurutnya, risiko kesehatan dari konsumsi kental manis berlebih tidak bisa langsung terlihat. Risiko ini termasuk jangka panjang, sehingga lebih berbahaya jika lama kelamaan dibiarkan. (Tribun Network/ria/kps/wly)
Tentang Susu Kental Manis
Susu Kental Manis bukan susu tetapi minuman yang terbuat dari gula dan susu:
1. SKM mengandung gula sebesar 40-50 %
2. Kadar gula yang tinggi meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak
3. Asupan gula yang berlebihan akan merusak gigi anak