Chairun menjelaskan, penyebaran agama Islam di Mongondow, kebudayaan-kebudayaan lokal setempat masih dipertahankan.
Menurutnya, warga Mongondow percaya bahwa cahaya merupakan sumber kehidupan.
Memasang lampu sama dengan memberikan cahaya penerang dalam kehidupan.
"Awalnya masyarakat dulu mengunakan bambu untuk lampu dan bahan bakarnya minyak kelapa, namun sekarang berubah pakai botol keci," ujar Chairun Mokoginta. (Tribunmanado.co.id/Vendi Lera)
Baca tanpa iklan