TRIBUNMANADO.CO.ID - Reaksi Rafly langsung kegirangan saat mengetahui namanya ada dalam daftar peserta yang lolos dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018.
Tepat pukul 17.00 WIB sore ini, ia sudah bersiaga di depan gadgetnya untuk membuka laman resmi pengumuman tersebut.
Meski sempat mengalami loading yang cukup lama, ditambah berkali-kali gagal masuk, setengah jam kemudian ia berhasil membuka website resmi yakni http://pengumuman.snmptn.ac.id.
"Awalnya bukanya cukup lama, mungkin banyak juga yang langsung lihat di jam yang sama. Makanya servernya lelet," ungkapnya.
Tak hanya melalui gadget seperti smartphone, peserta SNMPTN tahun ini juga bisa mengkases pengumuman melalui PC.
Karena diumumkan lewat online inilah, tak ada calon mahasiswa yang datang langsung ke kampus Unsri karena bisa mengaksesnya di kediaman masing-masing.
Ketua panitia lokal (panlok) SNMPTN Unsri, Prof Zulkifli Dahlan mengatakan, tahun ini Unsri meloloskan 30 persen dari apa yang sudah ditetapkan panitia pusat dari daya tampung.
Total ada 2.058 peserta yang dinyatakan lolos di jalur ini dan berhak mengikuti tahap berikutnya yakni verifikasi rapor.
"Dalam verifikasi pada tanggal 24-25 April nanti akan diperiksa apakah data yang telah diupload sesuai dengan data asli.
Makanya kita minta yang bersangkutan bawa untuk datang dan bawa persyaratan pada jadwal tersebut," ujarnya dalam konferensi pers di Unsri Bukit Besar, Selasa (17/4/2018).
Dari total tersebut, calon mahasiswa yang lolos tahap pertama terbagi dalam beberapa fakultas meliputi Fakultas Ekonomi, FKIP, Fisip, FKM, Fasilkom, FH, FK, FP, FMIPA dan FT.
"Untuk calon mahasiswa mayoritas berasal dari Sumsel, dan semuanya harus datang saat verifikasi kecuali peserta Bidik Misi," ujarnya.
Ia menambahkan, Unsri sendiri sudah menyiapkan 10 Fakultas dan 50 Prodi yang siap diisi untuk tahun ajaran baru.
Karena jalur SNMPTN ini hanya baru terisi kuota 30 persen.
"Sisanya akan diisi oleh peserta SBMPTN dan UMPTN," ungkapnya.
Terkait soal verifikasi, nantinya peserta selain Bidik Misi wajib mengikuti verifikasi dan berlokasi di PPJK Unsri.
Adapun jumlah verifikator ada 40 orang yang sekaligus memeriksa rapor dan 40 orang yang akan melakukan negosiasi Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Ia menegaskan, hasil ini belumlah final dalam penerimaan mahasiswa baru.
Karena calon mahasiswa yang lolos tahap pertama harus melanjutkan tahap verifikasi guna pengecekan nilai rapor dan penentapan UKT.
"Proses daftar ulang bisa dimulai besok secara online, dengan proses verifikasi raport akan UKT akan dilakukan pada 24-25 April mendatang.
Jika tak datang atau lewat dari tanggal tersebut, maka secara otomatis peserta dinyatakan gugur," tegasnya.
Peserta tidak perlu khawatir jika tidak berkesmpatan diverifikasi pada rentang waktu tiga hari tersebut.
Sebab pihak Unsri sudah menyiapkan sekitar 80 orang verifikator yang akan melakukan pengecekan terhadap calon mahasiswa yang lolos dari jalur non Bidik Misik.
"Peserta harus membawa rapor asli dan segera melapor jika terlambat hadir agar panitia bisa segera mengetahui dan mencari solusinya."
"Tak hanya itu, pihak sekolah pun dilarang menahan rapor asli siswa," tegasnya.
Sementara itu, selain meloloskan peserta reguler, dari total 2.058 yang dinyatakan lolos pada tahap pertama di Unsri ada 980 peserta penerima Bidik Misi.
Untuk calon mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi ini kebanyakn berasal dari Sumsel, namun ada juga dari Aceh dan terjauh dari Kalimatan Timur.
"Kita akan persiapkan tim yang akan melakukan visitasi ke rumah peserta Bidik Misi ini pada 27-28 Apr mendatang."
"Jadi mereka tak perlu datang lagi ke Unsri pada tanggal 24-25 April guna verifikasi," jelasnya. (*)