Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii), satwa yang selama bertahun-tahun menjadi misteri karena keberadaannya hampir tidak pernah ditemukan lagi akhirnya berhasil dijumpai secara langsung oleh Tim Patroli Resort Dumoga Timur – Lolayan, SPTN Wilayah II Doloduo Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) yang didukung oleh Wildlife Conservation Society (WCS).
Kegiatan Patroli yang dilakukan pada bulan Maret 2018 tersebut berhasil menemukan Musang sulawesi dalam kondisi terjerat.
Keberhasilan perjumpaan kembali Musang sulawesi di kawasan TNBNW tidak lepas dari adanya perubahan pengelolaan kawasan yang dilakukan di TNBNW.
"Perubahan cara kelola kawasan yang mulai menerapkan manajemen kelola kawasan berbasis tapak (Resort Based Management) yaitu membangun sistem patroli dan penjagaan kawasan bersama masyarakat desa-desa sekitar kawasan," ujar Wiratno, Dirjen KSDAE, KLHK, Kamis (5/4).
Temuan perjumpaan satwa ini, juga merupakan awal untuk riset-riset lanjutan yang sangat mungkin ditemukan spesies flora fauna baru, lanjutnya.
Sejak dua tahun terakhir TNBNW juga sudah mulai menyempurnakan teknik monitoring satwa dengan menggunakan kamera jebak (camera trap).
"Sebelum adanya penemuan langsung Musang sulawesi oleh tim patroli TNBNW bersama WCS, satwa yang telah lama sulit untuk dijumpai ini juga berhasil terekam oleh 9 (sembilan) kamera jebak yang dipasang di 9 lokasi yang berbeda di kawasan TNBNW, ” kata Lukita Awang Nistyantara, Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. “
"Dari 9 kamera yang berhasil merekam keberadaan Musang sulawesi tersebut, 8 (delapan) di antaranya merupakan kamera yang dipasang oleh tim survey Balai TNBNW dan WCS, serta 1 (satu) kamera merupakan hasil pemasangan tim survey Balai TNBNW," tambah Lukita Awang.
Metode pengamatan atau monitoring satwa dengan menggunakan teknologi pemasangan kamera jebak yang dilakukan TNBNW ini didukung dengan adanya pengadaan kamera oleh WCS sebanyak 68 buah kamera yang sudah dipasang sejak 2017.
Tahun ini, direncanakan akan ada penambahan kamera jebak sebanyak 80 buah kamera dari Enhancing the Protected Area System in Sulawesi Project for Biodiversity Conservation (EPASS Project) untuk dipasang di kawasan TNBNW.
Dengan keberhasilan menjumpai dan mendokumentasikan Musang Sulawesi, telah berhasil membuktikan bahwa satwa tersebut masih ada di alam dan belum punah.
Namun demikian, ancaman terhadap keberadaannya masih sangat tinggi.
"Musang sulawesi ditemukan oleh tim patroli Resort Dumoga Timur - Lolayan bersama WCS dalam kondisi terjerat, namun tim patroli berhasil membebaskannya dan melepaskannya kembali” kata Max Welly Lela, Kepala Resort Dumoga Timur – Lolayan, SPTN Wilayah II Doloduo.
Menurut Max, pengamanan dan perlindungan terhadap kawasan TNBNW harus ditingkatkan demi menjaga kelestarian seluruh kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di kawasan TNBNW.
Musang sulawesi atau dalam bahasa Inggris disebut Sulawesian palm civet ini adalah salah satu dari 3 musang di Sulawesi.
Musang Sulawesi merupakan hewan nocturnal, soliter, mamalia endemik Pulau Sulawesi dan merupakan satwa carnivora terbesar di sulawesi.