Meski Bebaskan Penduduknya Gunakan Senjata, Nyaris Tak Ada Penembakan Massal di Negara Ini

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi senjata api

5. Pemilik Senjata Tidak Asal Menggunakan 

Pada 2000, lebih dari 25 persen pemilik senjata di Swiss berkata mereka hanya menggunakan senjata mereka untuk tugas militer atau kepolisian. 

Hal yang sangat berbeda ditemukan di AS, di mana kurang dari lima persen yang menggunakan dengan alasan yang sama.
 
6. Penjual Senjata Terapkan Aturan Ketat 

Otoritas Swiss memutuskan warga yang berhak untuk membeli senjata di kawasan mereka, atau yang dikenal dengan canton. 

Sebelum memutuskan apakah kandidat layak atau tidak, polisi di canton terkait bakal berdiskusi dengan pskiater, atau otoritas canton lain tempat pembeli senjata itu tinggal. 

Tujuannya, mereka bisa mendapatkan gambaran latar belakang hingga kondisi kejiwaan si calon pembeli. 

7. Hukum Swiss Didesain untuk Mencegah Kekerasan Bersenjata 

Di Swiss, setiap orang yang pernah melakukan kejahatan, atau sekadar tertangkap dalam pengaruh alkohol tidak diizinkan membeli senjata. 

Begitu pula dengan calon pembeli yang "menunjukkan perilaku membahayakan atau cenderung merusak". 

Pemilik senjata mengikuti beragam tes untuk membuktikan bahwa mereka masih layak menyimpan senjatanya.

Tes itu antara lain memasukkan amunisi, membongkar dan merakit kembali, hingga kemampuan menembak. 

8. Swiss adalah Negara Kaya, Sehat, dan Berbahagia 

Mungkin, alasan inilah yang membuat angka kekerasan bersenjata di Swiss cenderung rendah. 

Menurut Laporan Indeks Kebahagiaan Dunia yang dirilis PBB pada 2017, Swiss berada di peringkat keempat. 

"Swiss mendapat apresiasi karena mampu mendukung kebahagiaan, kebebasan, kepedulian, kemurahan hati, kejujuran, kesehatan, pendapatan, dan pemerintahan yang bersih," demikian pernyataan PBB. 

Halaman
1234

Berita Terkini