TRIBUNMANADO.CO.ID -- Setiap insan manusia akan menuju satu tujuan bersama yaiut membangun bahtera rumah tangga.
Sebelum sampai pada titik itu, ada banyak kisah beragam sampai akhirnya masing-masing insan memutuskan hidup bersama dalam satu ikatan suci.
Semua orang menginginkan rumah tangga yang bahagia lalu mulai memikirkan jalan selanjutnya.
Namun, kisah berbeda ditunjukkan sepasang suami-istri di Amerika Serikat.
Mereka justru saling menyadari komitmen dalam rumah tangga setelah mengalami perceraian.
Seperti dilaporkan Popsugar.com, Senin (16/10/2017), kisah ini dituliskan Charis Ruth.
Kisah bermula ketika Charis menikah pada 5 April 2008 silam.
"Sangat penting untuk menjalin persahabatan sebelum berlanjut pada hubungan yang lebih serius mengenal pasangan Anda, tapi memang belum ada jaminan untuk itu," tulis Charis Ruth.
Charis merasa mengetahui segala hal yang diketahuinya tentang suaminya.
Hingga akhirnya dia menemukan satu hal yang tidak disukai pada pribadi sumainya.
"Saya merasa tahu semua hal tentang dia, tapi yang tidak saya terima adalah individualitasnya," katanya.
Keadaan ini membawa Charis berpikir, suaminya harus mencintai apa yang dicintainya, menyukai apa yang disukainya dan melakukan apa yang dilakukan Charis.
"Dia harus mengerjakan segala hal yang saya sukai," katanya.
Dari sini, Charis cenderung mudah menyalahkan suaminya atas segala kesalahan dalam rumah tangga mereka.
Tiga tahun setelah pernikahan, keretakan rumah tangga mereka mencapai puncaknya.
Charis dan suaminya tidak lagi saling berbicara.